“Jika sudah selesi pembangunannya pada waktu masa kerja ditentukan yakni (03/10) mendatan, maka jelas sangat membatu kegiatan belajar mengajar dan pastinya salah satu peningkatan mutu pendidikan, karena ditunjang dengan sarana parasarana. Saya bersyukur dapat rehab RKB,” terang Artenan kepada media ini.
“Kemungkinan jumlahnya akan bertambah, sebab saat ini kita masih membuka penerimaan murid baru,” bebernya.
SDN 1 Tutuyan 3 berdiri pada Tahun 1977 silam yang sebelumnya adalah SD Inpres. Sejak tahun 1993, saya menjadi guru bantu di sekolah ini. Pada 18 November 2016, saya dilantik menjadi Kepsek.
“Awalnya puluhan tahun silam, sekolah ini hanya memiliki 6 RKB. Dan sekitar tahun 2011 lalu ketambahan menjadi 10 RKB. Tahun 2014 menjadi 12 RKB,” papar Artenan, Selasa (23/07) siang tadi.
“Dari jumlah sekolah tersebut, kita lakukan perehaban bangunan sekolah. Sebab, dinilai sangat urgen untuk dilakukan perehaban atau perbaikan RKB. 42 sekolah yang urgen diperbaiki bangunannya, ditambah dengan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) ikut direhab. Jadi, total anggaran keseluruhan Rp 17,6 miliar DAK dari kementerian. Dilakukannya rehab RKB, guna pemenuhan sarana prasarana demi peningakatan kwalitas serta mutu pendidikan,” ungkap Yusri.
“Dengan adanya rencana Pemda Boltim melalui BKPSDM, untuk pengangkatan CPNS tahun ini, maka kita akan upayakan pemenuhan guru di setiap sekolah bakal terealisasi,” jelas Yusri.