“Ya salah-satu tujuan pelatihan ini yakni menurunkan angka pengagangguran serta angka kemiskinan bagi anak-anank putus sekolah. Usai pelatihan menjahit, kita berikan bantuan berupa mesin jahit dan mesin obras,” terang Rudi kepada media ini.
“Usai pelatihan pada Senin (08/07/2019) pekan depan, mereka mendapatkan mesin jahit per satu orang, dan mesin obras juga per satu orang. Mereka ada 10 orang perempuan. Mereka berasal dari Desa Bongkudai, Desa Atoga, Nuangan, Kotabunan, dan Tutuyan,” jelas Lam.
Untuk perbengkelan, lanjutnya, ada sepuluh orang (laki-laki) juga mengikuti pelatihan di salah satu bengkel di Desa Tutuyan selama seminggu. Setelahnya, dapat 1 unit mesin kompresor angin dan alat kunci-kunci 1 set.
“Pelatihannya selama 7 hari. Anggaran total pelatihan keterampilan menjahit dan perbengkelan, sekira Rp 85 juta APBD. Tujuannya, mengurangi angka pengangguran bagi anak putus sekolah yang ada di Boltim,” paparnya.
“Nantinya, kita upayakan ada sertifikat pelatihan dari Dinsos Boltim, diberikan kepada mereka. Program ini dilakukan setiap tahun. Seperti tahun kemarin, pelatiham rias oleh 15 orang. Juga diberikan alat perlengkapan tata rias satu set. Anggaranya sekitar Rp 125 juta APBD,” katanya, sembari mengimbau.
“Kita berikan dalam waktu dekat. Bantuannya per satu orang,” ucap Lam di ruang kerjanya siang tadi.