Cengkeh yang sedang dijemur.
Boltim, detiKawanua.com – Jelang panen tanaman cengkeh di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), para petani mulai khawatir soal harga turun saat panen raya tiba.
Menurut pengakuan sejumlah petani, saat ini harga cengkeh kering per kilonya sekitar Rp 70 ribu. Namun, para petani ini mulai gelisah karena khawatir pada panen raya nanti apakah harga cengkeh naik atau sebaliknya.
Seperti dtuturkan salah-satu warga Desa Tombolikat Delatan (Tomsel), Musmulyadi Mokodompit, bahwa saat ini harga cengkeh hanya sekira 70-an ribu rupiah perkilo. Jangan-jangan harga ini akan turun saat panen raya nanti. Kemungkinan akhir awal Juli hingga Agustus tahun ini, kita memetik buah cengkeh (panen-red),” ungkapnya, Rabu (19/06).
Harga cengkeh tahun lalu, kata Dia, masih lebih baik dibandingkan dengan harga sekarang hanya Rp 70 ribu rupiah per kilogram.
“Tahun lalu harga cengkeh berkisar 90-an ribu rupiah perkilo, itupun sedikit ada kenaikan harga. Tetapi, tahun ini kemungkinan turun harga, apalagi di musim penghujan seperti saat ini, cengkeh tidak bisa dijemur. Akibatnya bisa rusak dan harganya ikut anjlok,” ujar Chup, sapaan akrabnya kepada media ini.
Dia berharap, harga cengkeh bisa stabil dari harga tahun lalu atau bisa naik hingga Rp 100 ribu untuk petani.
“Saya dan petani cengkeh lainnya berharap agar harga bisa stabil. Besar harapan kita terhadap hasil panen sebab menanam dan memelihara tanaman cengkeh tergolong sangat susah, sehingga mestinya harga harus sebanding dengan hasil panen,” keluhnya, yang turut diiyakan Marwan.
(Fidh)