Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Instruksi Gubernur Olly, 3 Anak Diterlantarkan Ibunya Ditangani Tim Pemprov

×

Instruksi Gubernur Olly, 3 Anak Diterlantarkan Ibunya Ditangani Tim Pemprov

Sebarkan artikel ini

Manado, detiKawanua.com – Nasib ketiga anak yakni VRP (13), ZAT (6), dan ASP (1) yang sempat viral dimedia sosial yang beralamat di Kecamatan Tuminting Manado dan sudah sepekan ini ditinggalkan ibu kandung tanpa kabar, ternyata atas instruksi dari Gubernur Sulut (Olly Dondokambey), pada Jumat (01/03) kemarin, oleh tim Pemprov Sulut yakni Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) yang dibawah koordinasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPP-PA) Pemprov Sulut, langsung bergerak cepat berkunjung dan mengambil alih dengan memberikan perawatan kepada ketiga anak tersebut.

Adapun kondisi ketiga anak tersebut saat ditemui tim Pemprov Sulut itu memang sangat memprihatinkan yang didapati si bungsu ASP yang berumur 1 tahun dalam kondisi sakit demam sehingga langsung dilarikan ke RS Wolter Monginsidi Teling. Sedangkan untuk VRP dan ZAT (kedua anak lainnya) diberikan fasilitas perawatan di Shelter P2TP2A.

Keterangan yang didapatkan dari Kepala Seksi Penanganan Perempuan Korban Kekerasan Dinas PP-PA Sulut, Meiga Sondakh mengatakan bahwa ASP kini telah dirawat di rumah sakit dan ditemani kerabat dari ibu ketiga anak itu.

“Hasil pemeriksaan dokter, kondisi kesehatan ASP masih normal,hanya saja kekurangan asupan makanan,” terang Sondakh

Diketahui nama ibu kandung dari VRP, ZAT dan ASP adalah Novinta Pontoh yang tercatat sebagai warga Kelurahan Tuminting, Kecamatan Tuminting Kota Manado. Dimana sejak ditinggalkan sang ibu dengan alasan awal pergi bekerja pada pekan lalu, untuk urusan keluarga akhirnya diambil alih oleh anak yang tua yakni VRP untuk menghidupi kedua adiknya terutama ASP yang dalam keadaan sakit.

“Ibu pamit dengan alasan pergi kerja tapi sampai sekarang tidak pulang ke rumah. Saya ambil uang tabungan saya berjumlah Rp 44 ribu untuk membeli beras dan obat warung,” ujar VRP yang akhirnya harus berhenti sekolah (SD) karena harus mengurus kedua adiknya.

(IsJo/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *