Manado, detiKawanua.com – Persoalan penyusunan keperluan sekolah, penyaluran hingga penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi SMA/SMK Negeri se-Sulut menjadi sorotan tajam dari Gubernur Sulut, Olly Dondokambey. Hal itu sebagaimana diungkapkan Sekertaris Provinsi, Edwin Silangen saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Penyusunan Laporan Keuangan TA 2018 pada Dinas Pendidikan Daerah dan SMA/SMK Provinsi Sulut, di Ruang CJ. Rantung Kantor Gubernur Sulut, Jumat (11/1).
“Susun permohonan untuk sarana dan prasarana, maka (gubernur) akan siapkan,” kata Sekprov dalam sambutan mewakili gubernur sembari mengingatkan bahwa dalam penggunaan dana BOS tersebut harus sepengetahuan Kepala Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Sulut.
“Kalau ada yang tidak koordinasi maka akan saya langsung berikan sanksi,” tegasnya.
Tidak hanya itu melalui pesan gubernur juga, Silangen mengingatkan bagi para kepala sekolah (Kepsek) dan guru untuk bekerja secara profesional dan disiplin sehingga sinergitas dapat terbangun dengan baik.
“Jika ada Kepsek yang kinerjanya main-main akan dicopot dari jabatannya, dan bagi yang berprestasi akan dihargai.Sebab itu kinerja harus maksimal, jangan lewat jendela, tapi harus lewat pintu depan,” jelasnya.
Adapun Silangen mengingatkan kembalu terkait masalah pengeloaan keuangan tahun 2018 agar tidak lagi terjadi masalah di 2019.
“Harapan pesan pak Gubernur dan Wakil Gubernur kepada seluruh penyelenggara pemerintahan termasuk para kepsek tingkat SMA/SMK/SLB bahwa audit untuk tahun anggaran 2018, Pemprov Sulut harus mempertahankan opini WTP,” tandas Sekprov.
Diketahui untuk sementara ini melalui Pemprov Sulut sedang menggagas pembangunan SMK Unggulan dengan penggunaan luas wilayah 4 hektar yang prototipenya menyerupai hotel. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sulut, Asiano G. Kawatu, Kadikda Sulut, Grace Punuh, Kaban BKD Sulut Femmy Sulut, swrta seluruh Kepsek SMA/SMK/SLB dan Kepala Cabang Dikda Sulut.
(IsJo/sr)
