Manado, detiKawanua.com – Sudah sekitar ratusan warga yang mengalami kerugian atas pengurusan pembayaran/penglunasan pajak kendaraan di UPT Samsat di 3 wilayah yakni, Kota Manado, Minahasa Utara dan Minahasa Selatan, dengan kronologi kejadian yang sama yakni, pembayaran langsung kepada oknum calo Aparatur Sipil Negara (ASN) yang setelah di cek pada data sistem tidak pernah terbayar dan tetap menunggak. Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulut, Olvi Ateng kepada wartawan di Kantor Gubernur, Senin (21/01).
Disisi lain dirinya tidak mengetahui sudah berapa lama terjadinya praktek calo ASN tersebut namun mengakui ada 6 calo oknum ASN yang di 3 daerah dimaksud.
“Untuk berapa tahun dan kerugiannya masih sementara diinvestigasi jadi kalau ingin informasinya ke Inspektorat,” terangnya sembari mengatakan diketahuinya kejadian tersebut karena banyak pengaduan dikantor pusat (Bapenda).
Ateng juga memastikan ke enam calo oknum ASN tersebut akan mendapatkan sanksi sesuai aturan berlaku dan pemberian sanksinya oleh pihak BKD.
“Yang jelas akan ada sanksi PP 53, yang memberatkan sanksinya sampai pemecatan,” jelasnya yang juga menghimbau agar masyarakat jangan lagi melakukan transaksi pembayaran kepada pegawai atau calo.
Diketahui tebongkarnya kasus calo oknum ASN tersebut oleh salah satu oknum ASN di UPT Samsat Manado.
(IsJo)
