Sekda Boltim, Muhammad Assagaf.
Boltim, detiKawanua.com – Soal penangananan sampah di kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Tahun ini Pemerintah daerah (Pemda) Boltim melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bakal melakukan pembangunan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di desa Tutuyan.
Hal tersebut, dikatakan Pelaksana Harian (PLH) Dinas Lulingkungan Hidup (DLH) Boltim, Ir. Muhammad Assagaf bahwa, di tahun ini dalam waktu dekat pihaknya akan membuat TPS sementara di Tutuyan.
“Ya di tahun ini. sebab, kita sudah mendapat alat pemisah sampah 3 unit bantuan dari provinsi. anggaran pembuatan atau bangunan TPS sekitar Rp 200 juta. lokasinya di desa Tutuyan III jauh dibelakang pemukiman warga. jadi nantinya, mekanismenya kita angkut sampahnya lalu dipisah-pisahkan selanjutnya akan ada pengolahan sampah yang masih berguna untuk dijadikan pupuk. TPS ini, hanya bertahan sekitar 2 tahun. karena, TPA permanen bisa dipastikan 2019 mendatang sudah jadi. saat ini, kita sementara kaji soal TPA dimaksud,” terang Assagaf, yang juga sebagai Sekda Boltim, saat bersua awak media, Selasa (6/03) siang tadi.
Sementara, Sekretaris DLH Boltim, Sjukri Tawil juga menuturkan terkait dengan adanya rencana pembangunan TPS, mengatakan, ini salah-satu upaya DLH atau solusi penangan sampah di Boltim. untuk langkah awal sebagai skala prioritas di ibukota kabupaten karena, masih menunggu TPA induk atau permanen, yang membutuhkan sekitar setahun lagi. maka, perlua adanya penanganan sementara.
“sehingga, Dinas dengan SKPD terkait akan berupaya. berupa metode Tempat Pembuangan Sementara yakni Reduce, Reuse dan Recycle (TPS 3R),” ujar, Sjukri diruang kerjanya belum lama ini.
Ada sampah yang tidak bisa di daur ulang, kata Sjukri, semisal sampah organik yang jadi kompos. dan sampah boleh dipakai kembali contoh plastik, kertas, kardus serta sejumlah sampah yang boleh didaur ulang.
“Dengan metode ini, tujuannya penanganan sampah khusus Ibukota Boltim setelah hasil kajian kita, per hari itu sekitar 31 m3 (meter kubik). dan teknisnya adalah, perlu ada pembuangan sementara. nantinya ditempat tempat pembuangan sementara, kita pilah mana sampah organik biasa dibuat kompos seperti, daun dan sampah basa. dan anorganik seperti plastik, kertas, gardus. ini punyan nilai ekonomi,” jelasnya.
Lanjutnya, ada sampah Residu akan dibuang dan ditanam, perlu ada lokasinya sendiri, yaitu dengan ukuran 4 hingga 5 meter, dasarnya dialas geotex.
“Diupayakan tahun ini pembangunannya. Kita perlu lahan minimal 30 x 30 meter, pengangkut samapah dum truk dua unit, baknya 5×15 bak, anggarannya nnati kita lihat jumlahnya. Dihimbua untuk kesadaran masyarakat soal menjaga lingkungan sekitar. Sebab, jika sadar akan lingkungan atau kebersihan maka, dipastikan kita juga yang akan merasakan sehatya lingkungan kita sendiri. mari bersama menjaga lingkungan” ucap Sjukri, sembari mengimbau. (Fidh)