Minahasa, detiKawanua.com – Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow (JWS), Senin (10/04) kemarin, didemo puluhan orang di depan Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta. Puluhan orang tersebut menuduh Bupati JWS terlibat sejumlah kasus korupsi.
Lantas apa tanggapan JWS terhadap demo tersebut? Lewat akun Facebook pribadinya, JWS justru menyampaikan terima kasih atas demo yang dilakukan tersebut.
“Terima kasih Tuhan, akhirnya segala yang tersembunyi nampak. Kemarin pagi ketika sedang pertemuan dengan Plt Gubernur DKI di Balai Kota, ternyata ada demo di KPK tuntut JWS karena korupsi,” ujar JWS.
Dijelaskan JWS, sejumlah tuduhan yang disampaikan lewat demo tersebut, seperti lampu solar cell dan Gapura Desa yang menggunakan Dana Desa, semuanya yang mengelola bukan dirinya melainkan pihak pemerintah desa.
Kemudian soal DAK 2007 yang turut dituduhkan kepadanya, menurut JWS, kasus tersebut telah sampai gelar perkara di Polda Sulut yang juga menghadirkan KPK, dan ternyata tidak terbukti dan akhirnya dihentikan.
Hal yang sama juga terhadap masalah Tunjangan Sertifikasi Guru (TSG), yang sudah dilidik pihak Kejari Minahasa pada tahun 2014. Itu juga hasilnya tidak terbukti.
Sementara itu terkait Benteng Moraya yang juga dituduhkan mengalami kerugian Rp 20 Miliar, adalah tidak masuk akal, karena sudah diaudit pihak BPK dan tidak ada masalah. Karena proses lelang telah dilaksanakan sesuai prosedur.
Masih dikatakannya, soal tuduhan adanya proyek fiktif dan proyek berulang di zaman pemerintahannya, JWS-pun turut menyesalkan tuduhan tersebut.
Terhadap masalah ini, dikatakan JWS, dirinya akan segera mengambil langkah hukum dengan melapor ke Polda Metro Jaya, karena semua yang dituduhkan tidak berkaitan dengan dirinya selaku Bupati, sehingga telah mencemarkan nama nama baik dia dan keluarganya.
“Minggu depan, akan saya laporkan ke Kapolda Metro Jaya. Mereka yang melakukan demo tersebut, yakni Pdt Noldy Sompotan (Gembala Gereja Sungai Yordan), dan Ronly Wulus (anak Pdt Noldy, red), kini pejabat esalon 4 di Sekredakab Minahasa,” pungkasnya. (*/Sandy)