Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Singkron Dengan Program ODSK, Sumarsono : Separuh Nafas Saya Ada di Sulut

×

Singkron Dengan Program ODSK, Sumarsono : Separuh Nafas Saya Ada di Sulut

Sebarkan artikel ini
Dirjen OTDA Soni Sumarsono (tengah) bersama JIPS saat pertemuan silaturahmi yang berlangsung di Warong Kobong.
Manado, detiKawanua.com – Pernah menjabat sebagai Pj Gubernur Sulut, Soni Sumarsono yang juga sebagai Dirjen Otonomi Daerah (OTDA) Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) walaupun hanya berkisar selama 5 bulan menjadi Pj, ternyata dirinya sudah terlanjur ‘mencintai’ daerah Nyiur Melambai (Sulut) ini diantaranya sektor budaya, kultur suku, ras dan agama yang menjadikan Sulut mempunyai rasa aman tentram.
Sumarsono yang juga penerima penghargaan gelar ‘Warga Kehormatan Sulut Tahun 2016’ yang diserahkan Gubernur, Olly Dondokambey itu membeberkan bahwa Provinsi Sulut yang terdiri dari 15 Kabupaten Kota ini serasa spesial bagi dirinya dalam segala urusan baik kunjungan pribadi maupun dalam urusan tugas negara yang singkron dengan program Gubernur Sulut dan Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw (ODSK) terutama dalam memajukan Sulut di sektor pariwisata.
“Sulut punya daya tarik luar biasa (Surga Utara) 60 persen ketertarikan adalah budaya. Sulut jadi spesial dan ini bukti, tamu dari Gubernur Bupati Walikota lain yang ke kantor saya datang saking padatnya agenda saya itu masih menunggu, tapi kalau dari Sulut yang datang jangankan Gubernur Bupati Walikota, sampai stafpun masuk dalam ruangan Dirjen. Ibaratnya, kalau provinsi lain seperti nasi biasa saja, tapi kalau Provinsi Sulut itu nasi goreng spesial,” ungkapnya saat bersama Jurnalis Independen Pemprov Sulut (JIPS), Sabtu (24/09) tadi malam dirumah makan Warong Kobong Pumorouw Teling Manado.
Selain itu soal Perda menjadi contoh kongkrit, semua Perda itu harus melewati persetujuan dari Dirjen OTDA dan untuk Sulut semua tidak pernah ada kendala.
“Semua serba Sulut, Perda mana yang lambat? contoh Perda Organisasi Perangkat Daerah (OPD) semua selesai. Bahkan di Indonesia untuk Provinsi Sulut menjadi pertama kali selesainya Perda OPD itu, tawar menawar dikit selesai disetujui. Saya malu kalau sampai Perdanya lambat, begitu juga dengan Perda BUMD berapa lama prosesnya, sama halnya dengan perijinan Gubernur, Bupati Walikota keluar negeri itu 14 hari harus sampai dimeja saya sebelumnya kalau tidak kami tolak tapi khusus Provinsi Sulut ini membuat susahnya saya untuk menolak, ada yang datang waktu seminggu bahkan tiga hati yang seharusnya sudah ditolak tapi akhirnya disetujui. Itulah sebenarnya komitmen saya untuk meembuktikan demi Sulut,” beber Sumarsono sembari menambahkan sudah mewakafkan dirinya sejak awal untuk Sulut dan walaupun sudah tidak lagi menjabat tapi dirinya masih mempunyai ikatan moril dengan Sulut.
Hadir pula dalam pertemuan tersebut, Staf Ahli Dirjen OTDA Bidang Komunikasi Politik, Ferry Rende dan Tonaas Wangko Organisasi Masyarakat (Ormas) Laskar Manguni Indonesia (LMI), Hanny Pantouw beserta sejumlah staf Dirjen OTDA.
Rep/Editor: IsJo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *