Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Dinkes Boltim Gelar Sosialisasi HIV–AIDS

×

Dinkes Boltim Gelar Sosialisasi HIV–AIDS

Sebarkan artikel ini
Dinkes Boltim saat menggelar Sosialisasi HIV AIDS.

Dinkes Boltim saat menggelar Sosialisasi HIV AIDS.

Boltim, detiKawanua.com – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), melalui Dinas Kesehatan  menggelar Kegiatan Sosialisasi HIV AIDS kepada seluruh Aparat Desa se-Boltim. Kegiatan tersebut berlangsung di Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Tutuyan Kecamatan Tutuyan pada Selasa (27/09) siang kemarin.
Kepala Dinas kesehatan (Dinkes) Boltim, Eko Marsidi mengatakan, jika kegiatan tersebut adalah untuk mencegah menularnya penyakit yang mudah menyerang warga tersebut “kita memberikan sosialisasi ini langsung kepada Pemerintah Desa, dengan tujuan agar supaya pemerintah desa dapat mengsosialisasikan bahaya HIV AIDS kepada Masyarakat luas” ujar, Eko
Lebih lanjut dikatakanya, dimana selain sosialisasi kepada mereka, pihak Dinkes juga meminta kepada Pemerintah desa (Pemdes) dapat melaksanakan sosialisasi ini dengan biaya dari desa, “di desa ada Dana Desa yang dialokasikan untuk kesehatan, pemerintah bisa menggunakan dana tersebut melalui berbagai kegiatan, termasuk Sosialisasi seperti ini,” ucapnya.
Tidak hanya itu, Dinkes pun mengingatkan kepada para pemerintah yang hadir, dimana ketika menemukan warga yang menderita penyakit berbahaya tersebut, langsung melaporkan ke dinas agar bisa segera ditangani.
“Hingga saat ini, penderita di Boltim cukup tinggi, tingkat kematian akibat penyakit ini pun besar. dari 10 orang penderita AIDS, sudah 7 Orang yang meninggal dunia, sehingga untuk mengantisipasi agar tidak bertambah, perlu ada pengawasan serta bantuan dari pemerintah desa,” jelasnya.
Diakhir kegiatan, Pemerintah desa pun menyepakati empat point yang menjadi tanggungjawab mereka usai mengikuti sosilaisasi ini, “pertama Pemdes Mendukung Program HIV AIDS, kedua Pemdes memberikan dukungan penuh kepada penderita untuk berobat, ketiga membantu kegiatan pengendalian HIV AIDS dengan menggunakan Dana Desa dan ke empat koordinasi dengan Instansi kesehatan terkait dengan pelacakan pada kelompok beresiko,” tutup Eko. (Fidh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *