Walikota Manado yang disapa akrab GSVL, bertindak sebagai Inspektur upacara dalam penghormatan tersebut. Meskipun berlangsung singkat, namun upacara yang turut diikuti sejumlah pejabat teras Pemkot Manado, serta sejumlah perwira dari angkatan darat, berlangsung hikmat.
“Tanpa para pahlawan, kita tidak akan merasakan kondisi seperti hari ini. Oleh karenanya untuk mengenang jasa-jasa mereka, mari kita heningkan cipta,” ajak Walikota Manado kepada peserta ziarah yang jumlahnya kurang lebih 250 orang.
Menurut Lumentut, kegiatan tersebut adalah agenda rutin yang harus dilaksanakan sebelum masuk pada hari Kemerdekaan 17 Agustus.
“Kita yang ada saat ini harus meneruskan perjuangan mereka, yaitu bersinergi untuk membangun Kota Manado,” kata Vicky.
Bunyi tembakan bergantian mengambarkan betapa luar biasanya perjuangan para pahlawan ini untuk Negara ini.
Usai pelaksanaan upacara, Walikota Vicky, Wawali Mor, Ketua DPRD Nortje, Dandim 1309 Toar Pioh melakukan tabur bunga di sejumlah makam para pahlawan.
Kegiatan tabur bunga pertama dilakukan di makam DR Sam Ratu Langi, dan Mantan Gubernur CH Rantung, kemudian dilanjutkan ke makam lainnya.
Mata mereka terlihat berkaca-kaca bahkan beberapa kali mengucapkan doa tanpa mengeluarkan suara. “Saya minta bungannya,” kata Walikota kepada para panitia acara.
Selain Vicky Seluruh pejabat diberikan kesempatan untuk berdoa dan menamburkan bunga secara bergantian. Pegawai Pemerintah Kota Manado, Perwira Staf Danramil 01 sampai 05 Kodim 1309 Manado terlihat hening di depan tempat istirahat panjang para pahlawan.
Sementara itu Ketua Panitia ziarah dan tabur bunga, yang juga Kepala Dinas Sosial Kota Manado, Frans Mawitjere mengatakan, ini adalah bentuk ucapan syukur seluruh masyarakat Kota Manado yang berusaha bangkit setelah dihantam bencana bandang beberapa waktu yang lalu.
“Bersyukur kita ada saat ini, karena perjuangan mereka para pahlawan. Semoga hari ini menjadi awal pembaharuan bersama visi misi, Walikota GSVL, dan Wakilnya Mor Dominus Bastiaan,” tukas Mawitjere.
WITA ini, diikuti juga oleh mahasiswa UNSRAT, siswa SMP, SMA dan SMK se-Kota Manado. (*/Shy)