Manado, detiKawanua.com – Pembuatan rel Kereta Api (KA) trans Sulawesi, sejak 2015 lalu hingga saat ini, masih menjadi wacana hangat di kalangan masyarakat, dan media massa pun ikut mengekspos ke publik secara leluasa. Namun, hal itu perlahan hilang dan sempat redup dalam perbincangan masyarakat akibat media juga ikut over publik.
Meskipun sempat terhenti pemberitaan soal pembuatan rel tersebut, bukan berarti janji pemerintah tersebut harus dilupakan begitu saja. Tranportasi jalur darat yang akan menghubungkan beberapa provinsi mulai dari Sulawesi Selatan (Sulsel) sampai ke Sulawesi Utara (Sulut) itu, selain akan menelan anggaran negara yang sangat besar pemerintah baik pusat dan daerah harus membuat persiapan matang melalui berbagai tahapan pengkajian.
Hal ini diungkapkan Ketua Komisi III DPRD Sulut Adriana Dondokambey saat ditemui di ruang komisi. Menurut mantan Ketua Badan Kehormatan (BK) itu, yang harus disiapkan pemerintah antara lain, kelengkapan studi kesiapan sebelum dimulainya pembuatan rel KA, kesiapan studi amdal juga sangat diperlukan. “Antara lain kelengkapan studi kesiapan dan studi amdal,” kata Dondokambey, Senin (31/05).
Selain itu, lanjutnya, untuk tenaga kerja dalam pembuatan rel KA pemerintah akan hadirkan tenaga profesional dari luar daerah. “Pastinya tenaga yang profesional dan bukan tenaga kerja lokal. Kan, tenaga kerja di Sulut belum ada yang lakukan kerja seperti itu,” pungkasnya. (Aldi)
