Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Kurangnya Pengawasan Penyuluh, Musabab Kelompok Tani Boltim ‘Gagal’

×

Kurangnya Pengawasan Penyuluh, Musabab Kelompok Tani Boltim ‘Gagal’

Sebarkan artikel ini
Salah satu Lahan Pertanian di Kecamatan Modayag

Salah satu Lahan Pertanian di Kecamatan Modayag.

Boltim, detiKawanua.com – Kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), dikeluhkan petani. Pasalnya, kinerja PPL tersebut dinilai tidak maksimal, ini dibuktikan dengan banyak kelompok tani yang tidak berhasil karena kurangnya pengawasan penyuluh.
Hal ini sebagaimana dikeluhkan salah satu petani Roli Paputungan, warga Kecamatan Modayag Barat, dimana menurutnya kinerja penyuluh pertanian dilapangan kurang maksimal karena, kurangnya pengawasan.
“PPL dilapangan sepertinya tidak serius mengawasi kelompok tani dilapangan. buktinya banyak kelompok tani yang tidak berhasil dengan bantuan yang di berikan pemerintah daerah,” keluhnya.
Menurutnya dengan tidak di awasi oleh PPL, sehingga diduga banyak petani yang salah menyalahgunakan bantuan, “ketika bantuan diserahkan ke petani, tidak ada lagi tindak lanjut dari penyuluh,” ucapnya, kepada media.
Dia berharap agar, pemerintah daerah dapat meningkatkan kualitas penyuluh di daerah. supaya petani di Boltim bisa menjadi sukses, “harapan kami, pemerintah kabupaten dapat memberikan pembinaan kepada penyuluh pertanian dilapangan untuk lebih efektif mengawal petani dalam bercocok tanam, sehingga keberhasilan petani dapat terwujud,” katanya, berharap.
Terpisah kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kelautan (BP4K) Boltim Julius Aror SP mengakui jika saat ini pihaknya masih kekurangan Penyuluh pertanian dilapangan, sehingga belum mampu melayani kebutuhan kelompok tani secara utuh.
“Kita akui dengan jumlah Penyuluh pertanian di Boltim yang hanya sekitar 40 orang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan petani. namun, dalam waktu dekat ini kita akan memaksimalkan kinerja mereka,” jelas Aror, kemarin.
Dia menambahkan bahwa, dalam waktu dekat ini juga sejumlah penyuluh tersebut akan selalu diberikan Bimbingan teknis (Bimtek) sehingga, dapat menguasai perkembangan maupun ilmu yang berkembang.
“Selain kita pantau kinerja mereka dilapangan terkait peningkatan pengawasan kepada setiap kelompok, penyuluh juga akan selalu di berikan Bimtek baik dari daerah maupun provinsi, agar, kualitas mereka dilapangan terus mengalami peningkatan, terutama mengatasi masalah penyakit pada tanaman,” terangnya, kepada sejumlah awak media. (Fidh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *