Manado, detiKawanua.com – Sulawesi Utara (Sulut) perlu mendapat perhatian untuk pengembangan sumberdaya ekonomi khususnya dibidang peternakan. Demikian diharapakan Falman Fanta selaku Wakil Jetua Asosiasi Peternak Babi (APB) Sulut saat datangi Komisi III DPRD Sulut.
“Masalah utama peternakan babi di Sulut adalah kita tidak bisa melakukan perdagangan keluat daerah, hal ini disebabkan karean babi di Sulut tergolong penyakit hop kolera,”kata Fanta
Oleh karena itu, pihaknya berharap adanya payung hukum agar dapat melindungi keberlangsungan ekpor babi keluar daerah baik lokal maupun nasional.
“Sebernya penyakit hop kolera bukanlah penyaakit pada babi asal Sulut namun, bisa jadi penyakit tersebut berasal dari luar, misalnya babi yang di ekspor dari Palu,” tambahnya.
Aspirasi ini diterima langsung oleh anggota Komisi III Edison Masegy sontak mendapat dukungan penuh. Sebagaimana dijelaskan Masegy bahwa pihaknya akan mendukung pengembangan ternak babi di Sulut.
“Meskipun ini bukan kewenangan kami namun, sebagai wakil rakyat kami mendukung untuk mengembngkan ternak babi ini,” kata Sekretaris DPW Partai Golkar.
Edison menuturkan, selama Keputusan Mentri Peternakan belum di cabut maka, tidak salah jika pengembangan ternak khususnya babi diberikan perhatian. Hal ini demi kesejahteraan masyarakat juga tentunya. (Rifaldi Rahalus)