Namun, ada juga pihak yang tidak ingin wacana Bersatu jilid II, menjadi kenyataan.
Pasalnya,
jika Salihi dan Yanny kembali berpasangan, maka akan menjadi kekuatan
besar pada pesta demokrasi lima tahunan. “Kedua incumbent tersebut
memiliki berbagai keunggulan masing-masing. Sebab semua program lima
tahun terakhir ini telah melekat di hati masyarakat,” ungkap Pengamat
Politik Supandri Damogalat, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, baik Salihi dan Tuuk memiliki popularitas dan elektabilitas
yang tinggi, sehingga menjadi modal politik yang besar di Pilkada 2017
mendatang. “Pastinya akan ada upaya lawan politik untuk memecah kedua
kekuatan tersebut agar tidak berpasangan kembali,” tandas Damogalad.
Sementara, berdasarkan informasi yang didapat, ada yang sengaja mengatur berbagai skenario agar kedua politisi tersebut
tidak berpasangan dalam Pilkada Bolmong 2017
mendatang. Diduga ada oknum birokrat maupun lawan politik yang mulai memecah persatuan Bersatu (Bersama Salihi-Tuuk), jelang berakhirnya kepemimpinan mereka di Pemkab Bolmong.
“Ya ada upaya lawan politik yang sengaja menggunakan birokrat untuk memecah Salihi dan Yanny,” ungkap sumber resmi.











