Gubernur Sulut, Olly Dondokambey. /Ist
Manado, detikawanua.com – Gubernur Sulut Olly Dondokambey, mengatakan, penyerapan anggaran dana APBN 2016 untuk triwulan pertama baru mencapai 11,55 persen dari pagu anggaran sebesar 8,259,146,4 Triliun. Sedangkan realisasi posisi s/d 11 April mencapai 1,186,854,2 Triliun atau 14,37 persen serta dana blokir 221,686,532 Triliun.
“Jika di banding dengan pagu anggaran tahun 2015 lalu sebesar 10,500,047 Triliun sedangkan realisasinya 9,413,857,7 Triliun atau 89,66 persenserta dana blokir mencapai 78.490,998 Triliun,” terang Gubernur.
Dikatakannya hal itu diarrtikan terjadi penurunan terhadap APBN 2016 jika di banding dengan APBN Tahun 2015 mencapai 29,54 persen.
“Adanya kenaikan anggaran tahun 2016 terbesar ada di belanja pegawai dan barang, sedangkan belanja modal menurun 65,83 persen. Demikian pula dengan belanja bantuan social (bansos) di APBN kali ini mengalami penurunan sebesar 120,17 persen disbanding tahun lalu,” ungkapnya.
“Namun demikian pula untuk dana dekonsenterasi sampai dengan dengan 11 April kemarin, jumlah realisasi sebesar 7,38 persen, tugas pembantuan sebesar 2,56 persen, urusan bersama 0,39 persen sedangkan kantor pusat 19,54 persen,” jelasnya.
Dimana dirinya berharap bisa dipahami bersama, bahwa angka serapan ini sejatinya masih sangat rendah, jika di bandingkan dengan angka ideal realisasi anggaran pada triwulan pertama, yakni paling tidak diatas 20 persen.
“Mudah-mudahan APBN 2017 mendatang bisa naik kembali seperti posisi awal agar proses percepatan pembangunan bisa terlihat karena APBN merupakan motor penggerak percepatan pembangunan,” harap OD.
Diketahui kesediaan dalam membantu satuan kerja (Satker) pengelola dana APBN yang punya kendala. Pemerintah Provinsi bersedia membuka pintu membantu satker-satker yang punya kendala dalam rangka penyerapan anggaran, yang demikian apabila diminta terutama oleh instansi vertikal, apabila terjadi pemblokiran. (hms/dtkw)
Rep/Editor: Isjo