Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno (Ist.)
Jakarta, detikawanua.com – Sedikitnya ada empat menteri di kabinet kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla kini mendapatkan pandangan lain dari PDIP yang bakal berlanjut pada proses reshuffle dalam waktu dekat ini.
Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno pun angkat bicara dengan memberikan ‘pandangan’ kepada Presiden Jokowi agar dalam mereshuffle kabinet nanti bisa menempatkan orang terbaik di posisi yang terbaik.
“Sebelumnya PDIP sendiri termasuk sudah punya catatan evaluasi menyeluruh soal kinerja para menteri. Ada empat nama menteri yang posisinya dirasa kurang tepat. Tiga di antaranyan misalnya Menteri Yuddy Chrisnandi menurut kami lebih tepat di Menristek Dikti, terus Siti Nurbaya lebih tepat di MenPANRB. Ignasius Jonan untuk menempati posisi Menteri BUMN. Perkiraannya kami begitu. Tapi, ternyata beda. Ya, kami hargai karena itu prerogatif Jokowi sebagai Presiden,” sebutnya.
Adapun dirinya tidak segan-segan langsung menanggapi dan menyoroti kinerja dari Menteri BUMN, Rini Soemarno yang jauh sebelumnya PDIP sudah cukup keras mengkritik kinerjanya.
”Karena sudah ada rekomendasi Pansus Pelindo II yang disahkan dalam paripurna. Menteri Rini ini menimbulkan pro dan kontra yang luas,” kata Hendrawan.
Alasan lain, menurutnya yaitu kebijakan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN yang menjadi kritikan untuk Rini. Kebijakan ini menurutnya justru tak menjamin kemandirian BUMN untuk negara. Tak akrabnya Menteri Rini dengan DPR sering membuat Komisi VI dan XI menolak kehadirannya.
”Ini kan lucu kayak pemusik sama konduktornya. Tapi gak nyatu. Ini jadi buat geleng-geleng kepala, ngelus dada jadinya,” tuturnya. (dkc/kc)
Editor: IsJo