Jakarta, detiKawanua.com – Ribuan sopir taksi dan angkutan umum lainnya melakukan unjuk rasa besar-besaran di Jakarta, Selasa (22/03) hari ini.
titik temu terkait tuntutan mereka untuk membekukan penyedia jasa
transportasi online seperti Grab dan Uber. Penggunaan kendaraan plat
hitam sebagai angkutan umum dinilai melanggar Undang-undang Lalu Lintas
nomor 2 tahun 2009 tentang Angkutan Umum dan Jalan Raya.
Sayangnya, saat menggelar demo di Jalan Jenderal Gatot Subroto (Gatsu), beberapa sopir taksi terlibat insiden sweeping dan baku pukul dengan sejumlah pengemudi ojek online (Gojek) di Jalan Jenderal Gatot Subroto (Gatsu).
para sopir taksi tersebut memblokir ruas jalan sehingga menyebabkan
kemacetan.
Sejumlah pihak di antara keduanya sempat saling
bernegosiasi agar tidak terjadi keributan yang mampu membuat resah para
pengguna jalan yang lain.
Namun, beberapa oknum dari banyaknya
kerumunan antara sopir taksi dan pengemudi gojek tiba-tiba menyerobot
dan terjadilah aksi pukul tersebut.
Beruntung peristiwa tersebut
mampu didamaikan oleh petugas kepolisian dan dinas perhubungan yang
bersiaga tak jauh dari lokasi kejadian.
Selain di Gatsu, dilaporkan bahwa aksi
sweeping juga dilakukan sopir taksi di depan mall FX Senayan. Aksi pukul
sopir taksi terhadap seorang pengendara sepeda motor terjadi saat
dirinya hendak menerobos barisan pendemo karena ingin melanjutkan
perjalanan menuju jalan Jenderal Sudirman.
Dari pantauan awak media, sekitar pukul 15.00 WIB, pendemo yang berorasi mengajak para sopir taksi bergerak meninggalkan DPR dan menuju kantor Kemkominfo.
“Karena sekarang belum ada keputusan dari Kemkominfo, masih berlangsung diskusi kita dengan Kemkominfo, maka kita bergerak ke sana saja,” ujar orator itu.
Begitu orasi ditutup, massa sopir taksi yang berkumpul di depan gerbang Gedung DPR langsung bergerak menuju mobil masing-masing. Lalu mereka bergerak ke arah Slipi, kemungkinan untuk berputar. Ada motor patwal polisi yang mengawal konvoi taksi berwarna biru dan putih ini. (*/vkg)