Manado, detiKawanua.com – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Dr Soni Sumarsono dianggap mampu melanjutkan tongkat estafet dari mantan Gubernur DR. Sinyo Harry Sarundajang.
Meskipun hanya terhitung beberapa bulan sejak Sumarsono ditetapkan sebagai pejabat Gubernur oleh Kementrian Dalam Negeri namun, iklim kondisif antar masyarakat di Sulut tetap terjaga.
Pengakuan ini diucapkan anggota DPRD Sulut Julius Jems Tuuk mengeringi berakhirnya acara pengambilan sumpah dan janji pergantian antar waktu (PAW) empat anggota dewan di Ruang Rapat Paripurna, Senin (01/02) kemarin.
“Mewakili msyarakat Bolmong, saya sangat berterima kasih atas pengabdian mulia yang dipraktekkan oleh Bapak Gubernur,” kata Tuuk di tengah undangan rapat.
“Jika di tanah jawa, Bapak Sumarsono tidak dianggap sebagai raja, tetapi di Sulut Bapak adalah raja kami, khususnya di Kabupaten Bolmong karena telah mengikuti upaca adat masyarakat Bolmong,” ujar Tuuk menambah.
Selain itu, dijelaskan Tuuk, Sumarsono adalah tipekal pemimpin yang berani mengambil keputusan seklipun itu sangatlah beresiko bagi dirinya.
“Kami juga bangga dengan setiap keputusan yang ambil oleh Bapak Sumarsono. Beliau berani memsang dada dengan mengambil alih kebijakan PLN dengan mendatangkan kapal tangker listrik yang diperuntukkan bagi masyarakat Sulut. Padahal, itu cupuk beresiko,” pungkasnya.
(Rifaldi Rahalus)