Sirkuit Sentul. (Ist)
detiKawanua.com – Walaupun sudah menyebut sirkuit baru di Sumatera Selatan sebagai venue MotoGP Indonesia 2018, pemerintah masih menjadikan Sentul sebagai opsi menggelar balapan tersebut di tahun 2017.
“Dalam waktu dekat kami akan berdiskusi dengan pihak Sentul. Kalau memang memungkinkan, 2017 tetap di Sentul, nanti 2018 di Palembang, atau tempat mana yang lain,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi saat ditemui wartawan seusai Shalat Isya di Masjid Kemenpora, Jakarta, Rabu (17/2).
Awalnya memang Sentul yang diproyeksikan untuk menjadi venue wacana MotoGP Indonesia 2017-2019 — karena memang itulah sirkuit internasional satu-satunya yang dimiliki Indonesia saat ini. Namun, belakangan Kemenpora sempat “kebingungan” sendiri gara-gara skema pembiayaan dan juga munculnya opsi membangun sirkuit baru.
Sentul sendiri telah bertemu pihak Kemenpora dua minggu lalu untuk mengajukan revisi pembiayaan, bahwa renovasi sirkuit menjadi urusan mereka dan swasta, sedangkan pemerintah/negara hanya berkomitmen dalam event fee kepada Dorna Sports, sebesar 23,4 juta euro, yang dibayarkan secara bertahap selama tiga tahun (2017-2019).
Terakhir, hari Selasa kemarin Kemenpora mengumumkan bahwa Jakabaring di Sumsel akan menjadi tuan rumah MotoGP Indonesia, tapi untuk musim 2018, bukan 2017.
“Banyak pemerintah daerah yang sudah menyiapkan lahan. Artinya, ke depan kita punya prospek besar terhadap MotoGP ini. Tidak hanya bergantung pada satu tempat (sirkuit) saja,” ucap Imam.
Dorna telah memberi toleransi waktu kepada Indonesia hingga Juni mendatang untuk memantapkan kesiapannya menghajat MotoGP. Dua hal yang masih digenjot Dorna, Indonesia diminta untuk menyelesaikan masterplan dan draft kontrak.
(*)