Dalam sambutannya, Palandung mengatakan, makna Tulude bukan hanya melepas tahun yang lama dan menerima Tahun yang baru, melainkan Tulude juga adalah wahana yang mengandung motivasi dan semangat segenap warga Nusa Utara, serta sebagai warna yang menghiasi Kebhinekaan NKRI.
“Tulude adalah ikatan yang mempererat kebersamaan dan persatuan warga Nusa Utara. Budaya Tulude adalah aset budaya daerah yang merupakan budaya Nasional,” jelas Palandung.
Dirinya menambahkan, budaya yang tercipta dari nilai religius dan kultural ini sangat khas dan sudah mulai dikenal di mata dunia, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan asing. “Bahkan wisatawan pun ikut berbaur dalam kebersamaan warga Siau,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Palandung mengharapkan, agar kedepannya budaya adat Tulude dapat dikembangkan sesuai dengan kearifan lokal yang ada, sembari mengapresiasi antusiasme warga yang terlibat dalam gelar adat ini.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Forkopimda Sulut, Kapolda Wilmar Marpaung, Danrem 131/ Santiago Sulaeman Agusto SIP, Kakanwil Menkumham Dr Sudirman Hury SH MSc, Bupati Sitaro Tony Supit SE, MM. (**)