Bolmong, detiKawanua.com – Tak hanya Kota Manado dan sejumlah wilayah di Sulut, yang terdampak banjir dan tanah longsor akibat musim penghujan yang mengguyur selama beberapa hari terakhir. Pun, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) saat ini tengah siaga satu bencana.
Terdapat Dua Kecamatan di Pantai Utara, diantaranya Kecamatan Sang Tombolang dan Kecamatan Lolak di Daerah Lumbung beras tersebut, dalam kondisi siaga banjir dan longsor.
Diketahui, dari berbagai informasi yang dihimpun, pada Kamis (21/01) malam, mulanya bencana dan tanah longsor terjadi, menyusul hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa jam terakhir.
Menyikapi fenomena alam tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong melalui, Kepala Seksi Tanggap Darurat BPBD Bolmong, Abdul Muin Paputungan mengatakan, saat ini, Tim Rescue dipimpin langsung Kepala Pelaksana BPBD Ir. Channy Wayong dan Kepala Bidang Penanganan Darurat Soehendra Hamim, sudah meninjau lokasi rawan dan potensi bencana banjir di dua kecamatan itu.
Banjir yang melanda Bolmong.
“Tim rescue sendiri hingga kini masih stand by dan memonitoring wilayah tersebut dengan mengggunakan mobil rescue yang dilengkapi perahu karet untuk persiapan evakuasi,” katanya.
Pada pemerintah Desa serta melalui pengeras suara, Paputungan juga mengatakan, pihaknya sudah melakukan imbauan langsung kepada masyarakat melalui pengeras suara mobil rescue agar tetap waspada dengan kondisi cuaca ekstrim.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait, PMI, dan lembaga Lainnya untuk menyikapi kondisi yang terjadi di lapangan sesuai dengan rencana kontijensi hasil rapat koordinasi siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor,” pungkasnya.
Berikut ini Wilayah yang terus dipantau BPBD Bolmong :
Kecamatan Sang Tombolang :
1. Desa Dominsil Moonow- Terjadi luapan air sungai di Jembatan Kembar yang mengakibatkan sebagian rumah penduduk tergenang.
Kondisi saat ini, debit air sungai yang terus bertambah akibat curah hujan yang cukup tinggi sejak tadi malam juga mengakibatkan pasangan bronjong sepanjang sekitar 20 meter ambruk.
2. Desa Pangi Timur- Terjadi luapan air sungai yang mengakibatkan 4 rumah penduduk terancam ambruk akibat derasnya aliran sungai.
Kondisi saat ini, intensitas curah hujan di lokasi tersebut masih cukup tinggi
3. Desa Lolanan- Kondisi di lapangan, debit air sungai Maelang saat ini menunjukan peningkatan yang tinggi dan bisa meluap kapan saja dan berpotensi terjadinya kembali banjir bandang.
4. Desa Bolangat- Terpantau untuk wilayah Desa Bolangat kurang lebih 62 rumah tergenang dengan ketinggian air bervariasi antara 50 CM sampai 1 Meter.
Kecamatan Lolak :
1. Desa Sauk- Terjadi luapan sungai akibat ambruknya jembatan darurat di samping jembatan desa tersebut yang mengakibatkan material kiriman dari hulu menumpuk di jembatan darurat tersebut. Kondisi tersebut membuat aliran sungai tidak berjalan dengan normal dan meluap ke rumah penduduk. (*/Tri Saleh)












