detiKawanua.com – Dilansir dari Eureka Alert, sebuah penelitian yang diterbitkan pada
Journal of Business Ethics, menemukan bahwa terbiasa melihat kekerasan dapat berakibat pada perilaku curang dan suka bohong terutama untuk
keuntungan pribadi.
pada acara TV atau film, terutama film action yang ditonton sehari-hari.
Pada eksperimen yang lain, partisipan diberi sebuah potongan film. Terdapat dua film yang digunakan untuk eksperimen tersebut. Yang pertama hanya berisi layar biru dan sebuah suara yang menyertainya, sedangkan pada film kedua terdapat adegan dan dialog yang berisi kekerasan. Partisipan pada penelitian tersebut diminta untuk menonton seluruh isi video tersebut. Dari percobaan itu diketahui bahwa partisipan yang menonton video berisi kekerasan cenderung untuk berbohong ketika diberi pertanyaan mengenai potongan film tersebut.
Wood mengatakan bahwa pada saat ini seluruh industri berisi hal-hal yang mengandung kekerasan. Sebagian besar kekerasan tersebut terdapat melalui video game, film, buku, dan bahkan media sosial yang digunakan oleh orang sehari-hari. Besarnya pengaruh kekerasan terhadap perilaku seseorang ini merupakan sebuah tanda bahaya tentang adanya perilaku-perilaku kekerasan tersebut. (*)