Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Peringati Hari AIDS Sedunia, Waria dan Gay Gorontalo Bacakan Puisi Sarat Pesan

×

Peringati Hari AIDS Sedunia, Waria dan Gay Gorontalo Bacakan Puisi Sarat Pesan

Sebarkan artikel ini
Tampak Pembacaan Puisi dalam Peringatan Hari Aids Sedunia yang Digelar BPG Gorontalo. /Ist

Gorontalo, detiKawanua.com – Tak ada yang peduli padaku / tak ada yang melirik menatapku / tak ada yang memeluk bahuku / kecuali malaikat perenggut/ yang menunggu tuk merebut.

Bait puisi di atas berjudul ‘Siapa yang Peduli Padaku’ karya Melky S Mbuti, Ketua Komunitas Waria dan Gay Gorontalo, yang diberi nama komunitas Binthe Pelangi Gorontalo (BPG), pada Selasa (01/12) bertempat di bertempat di lantai 2 Klinik Anisa Kabupaten Bone Bolango (Bonbol) Gorontalo.

Tiga puisi dibacakan berturut-turut oleh masing-masing tiga Waria, sebagai tanda kepedulian pada Orang Dengan HIV AIDS (ODHA), terkhusus waria dan gay. Puisi-puisi yang mereka bacakan sarat pesan, bahwa ODHA jangan dihindari, tapi virus HIV-nyalah yang pantas ditakuti, juga harus dicegah.

“Sebagian orang masih tidak paham, bahwa yang berbahaya itu virusnya. Bukan orangnya. Padahal mereka yang terpapar virus HIV, hanya bisa menularkan virus tersebut, jika melalui transfusi darah, suntik, atau jarom tato,” terang Wawan Nihe, salah satu aktivis di BPG yang bertugas sebagai pendamping ODHA.

Ditambahkan Wawan, di Gorontalo sendiri untuk ODHA, sesuai pendataan KPA Provinsi dan yang mereka lakukan Oktober 2015, ada sekitar 210 ODHA khusus Waria dan Gay.

“Cukup memprihatinkan juga. Untuk itu, kita getol mengkampanyekan perilaku hidup sehat, kepada komunitas kami,” imbuhnya.

Sementara itu, Melky selaku ketua BPG pun turut menambahkan, agar media tidak sepatutnya mengabarkan yang buruk-burung tentang mereka. Sebab mereka pun terlahir sebagai manusia.

“Kami saat berkampanye dengan membagi-bagikan kondom, selalu dikritik bahwa jika kami berbuat demikian, kesannya kami menganjurkan agar berhubungan seks. Padahal itu bagian dari kepedulian kami,” terangnya.

Diskusi dan rangkaian kegiatan berakhir dengan harapan mereka, agar nantinya pemerintah dibantu media, turut mensosialisasikan program-program penanggulangan penyebaran virus HIV/AIDS. Sebab apa yang mereka perjuangkan, semuannya atas dasar kemanusiaan. (*/vkg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *