Manado, detiKawanua.com – Lagi, massa pendukung Pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Manado nomor urut 2 Jimmy Rimba Rogi (Imba) dan Bobby Daud, menggelar aksi guna menuntut hak politik Imba-Bobby diberikan kembali oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Komel selaku Koordinator lapangan (Korlap) aksi, dalam orasinya mengatakan, maksud dan tujuan digelarnya aksi ini tidak lain untuk meminta KPU Sulut memberikan klarifikasi terkait tidak dololoskannya pasangan tersebut di atas.
“Kami atas nama warga Kota Manado, meminta kepada Komisioner KPU untuk keluar dan memberikan klarifikasi terkait status pencalonan Imba-Bobby yang di TMS-kan,” koarnya, Selasa (01/12).
Niat massa yang diperkirakan berjumlah ribuan pasang mata untuk bertemu dan mendengarkan penjelasan dari pihak KPU ini pun, pupus di depan Kantor Balai Bahasa Provinsi Sulut karena dihadang oleh pihak kepolisian.
“Kami minta kepada pihak Kepolisian yang terhormat membukakan jalan. Karena, kami datang ke sini dengan santun dan damai. Apabila terjadi kekacauan, maka saya dan beberapa teman selaku Koorlap, siap ditangkap oleh kalian aparat kepolisian” pinta Komel, diikut suara teriak massa.
Penghalangan dengan alasan untuk menjaga kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan ini, sempat memancing emosi massa. Karena, salah satu pembicara dari pihak kepolisian mengatakan bahwa mereka boleh ke KPU asalkan hanya beberapa orang saja.
“Aksi ini adalah aksi yang kesekian kalinya kami gelar namun tetap saja menuai hasil yang tidak kami inginkan karena hanya diwakili oleh beberapa orang saja. Oleh karena itu, kami telah berkomitmen untuk tidak memberikan perwakilan,” tambah Komel.
Melihat situasi yang mulai memanas, dengan sikap arif dan bijak, Kapolresta Manado Kombes Pol Rio Permana, pun langsung turun tangan dan akhirnya bisa menenangkan massa dengan cara berdialog lewat pengarah suara dengan bahasa yang mudah dipahami oleh massa, alias bahasa Manado.
“Kita so baku dapa dengan pihak KPU tadi, kemudian dorang bilang, dorang mo baku dapa dengan massa tapi hanya diwakili oleh 10 orang saja,” kata Permana dengan loghat kental Manado.
Meski sempat meolak tawaran dari KPU melalui Kapolresta, massa akhirnya menerima dengan lapang dada.
Sementara itu, dari pantauan detiKawanua.com, ratusan personil Polisi Republik Indonesia (Polri), siaga satu dalam pengamanan massa ini. (Taufiq Murit)