Boltim, detiKawanua.com – Pergantian cuaca atau musim kemarau ke musim penghujan yang sudah sekitar dari sepekan, di Kabupaten Bolaang mongondow timur (Boltim), nampaknya mulai mewaspadai soal penyakit yang disebarkan oleh nyamuk jenis Aedes aegypti.
Hal tersebut dikatakan Kepala dinas Kesehatan Boltim, melalui Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Wabah, Sammy Rarung, dengan membeberkan data adanya peningkatan jumlah kasus penderita DBD di Boltim pada akhir Tahun 2015 ini. “Memang ada peningkatan singnifikan atau tajam diakhir Tahun ini sehingga, total penderita DBD sudah mencapai 41 kasus,” terangnya, kepada sejumlah wartawan.
Adanya peningkatan kasus pada penderita DBD tersebut, menurutnya dipastikannya kembali bahwa paling besar disebabkan oleh perubahan iklim cuaca kemarau berkepanjangan. “Akibatnya itu yakni, perubahaan cuaca yang berdampak pada lingkungan terutaman pada tempat tinggal dari masyarakat,” terang Sammy, Kamis (17/12).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya pun selain terus melakukan pencegahan juga melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara pengasapan (fogging) untuk membunuh nyamuk dewasa dan abatesasi guna membunuh jentik nyamuk pembawa DBD. “Dalam pekan ini tim sedang gencar melakukan pengasapan siklus kedua sekaligus, melakukan gerakkan 3M yakni Menutup, Mengubur dan Menguras,” terangnya.
Dinkes Boltim, juga berharap atas masyarakat untuk turut menjaga kebersihan lingkungan dalam rumah serta menggalakkan gerakkan pemberantasan sarang nyamuk. “Khusus kasus penderita malaria sekarang terdapat 62 kasus, sedangkan untuk cikungunya pada Tahun ini masih nihil. Kami himbau masyarakat harus pertahankan pola hidup sehat dan selalu menjaga lingkungan agar tetap bersih,” ujarnya. (Fidh)