detiKawanua.com – Hanya berselang satu hari antara hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dan Hari besar umat kristen atau hari natal yang sangat mereka agungkan.
Nabi Muhammad Saw dilahirkan di Makkah, kira-kira 200 M dari Masjidil Haram, pada Senin menjelang terbitnya fajar 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah bertepatan dengan 20 April 571 M.
Bagi penulis, tidak ada salahnya jika ada perbedaan pendapat dalam islam namun tidak juga sampai harus menyudutkan momen yang mungkin lebih penting dari yang menjadi perdebatan kita. Bukan soal basa-basi karena realita yang terjadi memang demikian, bahwa maulid Nabi kali ini namun yang lebih ramai diperbincangkan adalah soal ucapan selamat natal.
Konon, di Negara kita, perayaan maulid Nabi Muhammad saw sudah menjadi rutinitas tahunan. Hampir seluruh lapisan masyarakat islam memperingatinya, mulai dari istana negara sampai sudut mushala. Sebagian muslimin bahkan memperingati maulid Nabi saw pada tiap malam senin ataupun jum’at. Maulid Nabi saw biasanya diperingati dengan berkumpulnya beberapa orang membaca al-Quran dan kisah teladan nabi saw sepanjang hidupnya. Kisah itu biasanya berupa karya prosa maupun puisi yang berbahasa arab. Tidak jarang pula acara peringatan maulid diisi dengan ceramah agama.
Beberapa daerah di Indonesia memiliki ciri khas dalam merayakan maulid nabi, seperti Jogjakarta yang terkenal dengan grebek maulid, Surakarta dengan sekaten, dan Banyuwangi dengan endog-endog’an-nya. Mengakhiri tulisan ini, lagi-lagi penulis tidak mau terlibat dalam perdebatan di atas namun senantiasa memilih yang lebih penting dari apa yang barangkali tidak terlalu penting. Dan selebihnya. Waullahualam. (#)