Menurut Kepala Kantor Koperasi UMKM dan Pasar Boltim Jantra Damopolii, tidak terealisasinya bantuan tersebut bukan karena terlambat dilelang oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) atau Pokja Boltim tetapi karena masalah tidak berminatnya para kontraktor dalam pelelangan. “Barang-barangnya kan harus dibeli di luar daerah jadi, kemungkinan faktor inilah yang menjadi kendala peket bengkel kecil tersebut tak tertenderkan melalui lelang. dan kemungkinan di Tahun ini, itu tak terealisasi,” jelas Jantra, kepada awak media saat disambangi diruang kerjanya pekan kemarin.
Terpisah, Ketua ULP Kabupaten Boltim Haris Pratama Sumanta menjelaskan, paket pengadaan peralatan bengkel kecil itu sudah 3 kali dilelang oleh ULP sudah pernah ada yang berminat tapi tidak memenuhi syarat secara administrasi. “Pokja menunggu surat dari pengguna anggaran (Kepala Kantor Koperasi UMKM dan Pasar) untuk persetujuan penunjukkan langsung guna proyek (paket-red) ini, tapi alangkah baiknya jika ditangguhkan dulu,” katanya, saat bersua awak media pekan lalu.
Dari data yang dihimpun media ini, anggaran Rp 1,7 miliar untuk bantuan usaha mikro kecil, terbagi dalam 3 paket pengadaan yaitu, paket pengadaan peralatan bagi pedagang kue (kantin kecil) Rp 700 juta, paket peralatan pedagang ikan Rp 595 juta direalisasikan Desember mendatang. sedangkan paket pengadaan peralatan bengkel kecil sebesar Rp 367 juta dinilai gagal dilelang (tender-red). (Fidh)