Oleh: La Fendi Tulusa
detiKawanua.com – Mengawali opini ini, saya ingin menyampaikan bahwa tulisan ini tidak bermaksud untuk mengangkat elektabilitas seorang Nelson Pomalingo yang bertarung di Pilkada Kabupaten Gorontalo karena saya bukan warga pemilih di kabupaten tersebut. Tetapi tulisan ini saya buat semata-mata hanya menelah seorang senior saya (sebagai alumni HMI) yang biasa kami sapa dengan panggilan kanda Econ (sapaan akrab Nelson Pomalingo sebagai senior kami di HMI). Tulisan ini tidak akan menampung semua kelebihan Kanda Econ tetapi hanya sebatas pengalaman penulis sewaktu berkomunikasi langsung dengan beliau.
Sewaktu saya menjadi Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan bergelut di dunia aktifis, sering berdiskusi dan bertukar pikiran dengan Kanda Econ baik ditiap momen resmi ketika beliau diundang sebagai pemateri maupun ketika bertemu di Masjid kampus UNG. Pernah suatu waktu kami bertemu di ruangan beliau di Rektorat UNG, tanpa banyak embel-embel kami dipersilahkan masuk. Tujuan kedatangan kami saat itu membicarakan tentang sistem kampus yang kami anggap mempersulit mahasiswa untuk kuliah di UNG dan membicarakan tentang kegiatan-kegiatan organisasi Eksternal maupun Internal kampus dan termasuk hal-hal lain yang terkait dengan kemajuan Gorontalo. Dalam pertemuan tersebut kami merasa kagum dengan ide-ide brilian Kanda Econ, salah satu yang membuat saya kagum pada saat itu adalah beliau menjelaskan tentang dampak ekonomi Kota Gorontalo apabila UNG pindah kampus secara total di Kabupaten Bone Bolango. “Apabila UNG seluruh kampusnya pindah di Bone Bolango maka banyak pengusaha yang akan bangkrut di Kota Gorontalo, khususnya yang punya usaha Kos-kosan, belum lagi yang punya percetakan dan usaha kantin makanan siap saji yang sering di konsumsi oleh Mahasiswa” kata kanda Econ.
“Perputaran uang ditingkatan Mahasiswa itu sangat cepat dan mereka ini omset daerah yang harus dijaga, Mahasiswa UNG ini kan mayoritas dari berbagai daerah yang ada di luar Gorontalo, coba bayangkan uang yang dari Ternate, papua, Kendari dan daerah lain semua berputar disini, jelaslah pasti adik-adik mahasiswa tiap bulan dikirimkan uang dari orang tua mereka, uang dari orang tua merekalah yang menggenjot perekonomian di Kota Gorontalo ini,jadi pemkot Gorontalo yang seharusnya menyiapkan lahan untuk perluasan Areal kampus ini agar UNG dapat menanmpung Mahasiswa lebih banyak lagi untuk kuliah disini,” terangnya.
Ide sekaliber Kanda Econ bagi saya sangat jarang ditemukan di Gorontalo, beliau selalu berusaha menyumbangkan ide kreatif untuk kemajuan daerah tetapi para elit-elit politik di Gorontalo justru menganggap remeh ide tersebut. Kalau melihat dari rekam jejak Kanda Econ memimpin UNG yang di utamakan oleh beliau adalah kualitas Sumber Daya Manusianya, hal ini dapat dilihat dimasanya tiap tahun dosen diberangkatkan untuk melanjutkan studi, yang S1 lanjut S2 dan yang S2 lanjut S3 sehingga UNG memiliki magnet untuk daerah lain sehingga banyak mahasiswa dari luar Gorontalo yang datang studi di UNG.
Yang lain boleh mencemooh Abang kami ini, setiap kali kami bertemu atau bersilaturahmi kerumahnya sifat akrabnya tidak pernah luntur dan pemikirannya yang lincah dan progresif membuat saya terkagum-kagum. Alih-alih saya mendengar beliau menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMG) banyak yang berpendapat bahwa ditangan beliau UMG pasti menjadi kampus yang maju. Suatu ketika saya bersilaturahmi ke UMG dengan niat untuk mengundang beliau untuk menjadi pemateri di Intermediate Training (LK 2) di HMI. Ketika bertemu beliau saya menanyakan tentang konflik internal yang sempat mendera kampus UMG. “Saya dengar ada masalah diinternal kampus ini kanda? tanyaku” beliau menjawab dengan santai, “Ia, tapi orang yang bikin masalah saya sudah keluarkan, yang suka bikin masalah di Organisasi itu berarti menghambat kemajuan Organisasi. Kan kampus ini masih harus dibenahi dari sisi infrastruktur maupun sumber dayanya,dosen harus di carikan beasiswa untuk lanjut studi, pokoknya harus putar otaklah untuk kemajuan ini kampus, jadi harus disuportlah secara internal maupun eksternal,” jawabnya.
Dapat dilihat dan tidak dapat dipungkiri kemajuan kampus UMG dibawah kepemimpinannya, pembangunan infrastruktur yang terus berlanjut dan biaya perkuliahan yang relative murah. Sebagai seorang yunior yang masih banyak belajar tentang berbagai macam hal, patutlah mendukung ide-ide kreatif seperti kanda Econ, pikiranya hanya diselimuti dengan perubahan daerah agar daerah lebih maju, tak heran kalau Visi kampus UMG adalah kampus Pencerahan kalau meminjam istilah pemikir Ali Syariati maka Visi kampus UMG mengarah pada kualitas mahasiswanya yang tercerahkan yaitu kampus RAUSHAN FIKR (TERCERAHKAN).
Semoga ide-ide kreatif dan watak progresif yang dibangun oleh seorang Nelson Pomalingo yang selalu bersahaja serta dapat di kembang biakkan oleh setiap generasi muda Gorontalo dalam membangun daerah Gorontalo yang lebih progresif dan visoner sehingga Gorontalo menjadi corong kemajuan daerah yang ada di Indonesia bagian Timur sebagaimana yang pernah diungkapkan oleh Muhammad Jusuf Kalla “Mari Ke Timur”. (#)
Penulis adalah Alumni Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Angkatan 2006 Jurusan Fisika.