Pj Gubernur Sulut, DR. Sumarsono saat membuka lomba gerak jalan.
Manado, detiKawanua.com – Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) merupakan daerah yang dinamis, pluralis majemuk baik dari sisi agama, etnis, suku dan bahasa. Kemajemukan ini merupakan aset terbesar yang dimiliki bagi kemajuan pembangunan daerah Sulut. Tapi juga di sisi lain, merupakan ancaman potensi tumbuh kembangnya daerah ini.
“Jika kita tidak mampu merawat dan menjaganya melalui persatuan dan kerukunan yang berlandaskan Pancasila dalam kerangka NKRI,” ujar Penjabat (Pj) Gubernur Sulut DR. Sumarsono saat melepas lomba gerak jalan Kerukunan Pemuda Lintas Agama se- Sulut, di Kompleks Lapangan Mega Mas Manado, Sabtu (10/10) lalu.
“Oleh karena itu persatuan dan kerukunan menjadi harga mati, yang harus terus di jaga dan dilestarikan eksistensinya, sebagai Modal Dasar Utama Pembangunan,” jelas Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri ini.
Namun demikian, lanjut Sumarsono, merasa yakin dengan modal Persatuan dan Kerukunan yang ada di daerah Bumi Nyiur Melambai selama ini, telah terbangun sejak lama, secara harmonis, disamping itu juga tak kalah pentingnya karakteristik daerah ini yang merupakan wilayah Perbatasan Antar Negara, sehingga rentan dengan masuknya paham-paham serta idiolog yang tidak sesuai dengan sendi-sandi kehidupan masyarakat yang sangat menghargai perbedaan dalam kemajemukan, dari kesemuanya itu, manakalah apapun iven yang digelar di daerah ini selalu menuai sukses.
Sedangkan Kakanwil Kemenag Sulut, Drs. H Suleman, mengatakan kegiatan ini sudah yang kedua kalinya di gelar, bekerja sama dengan FKUB/BKSAUA Provinsi serta jajaran Kantor Kemenag Kabupaten/Kota se-Sulut.
Kegiatan tersebut diikuti kurang lebih 600 peserta pemuda lintas agama yang berasal dari perwakilan umat Kristen, Muslim, Hindu dan Budha. Yang pembukaannya di tandai dengan pelepasan balon dan simbol bendera Start oleh Pj Gubernur Dr Soni Sumarsono, diikuti Segenap Pejabat Teras Pemprov Sulut, dan Ketua MUI Sulut. (*)