Kepala Seksi Pengendalian Karantina, Fifie Polak. Insert: Scanner Thermal.
Manado, detiKawanua.com – Ratusan penumpang penerbangan Singapura yang tiba Rabu (07/09) siang di bandar
udara (Bandara) internasional Sam Ratulangi Manado, terpaksa harus melewati alat
thermal scanner, yang terpasang di pintu masuk penerbangan
internasional.
Hal ini dilakukan otoritas Bandara Sam Ratulangi, untuk mengantisipasi penyebaran virus berbahaya Zika, yang diketahui telah mewabah di sejumlah negara, termasuk negara tetangga Singapura.
Thermal scanner sendiri adalah alat yang berfungsi mengukur suhu badan, sehingga penumpang yang memiliki panas tubuh di atas 38 derajat, akan langsung dikarantina petugas.
Tiap penumpang juga diberikan health alert card atau kartu kontrol kesehatan, yang berguna untuk mengidentifikasi gejala penyakit yang biasanya timbul satu sampai dua minggu pasca terjangkit virus Zika.
Pihak karantina melalui Kepala Seksi Pengendalian Karantina Fifie Polak, mengklaim hal tersebut efektif. “Sebab berbeda dari gejala demam berdarah, penumpang akan mengalami demam tinggi satu sampai dua pekan kemudian, pasca terjangkit virus Zika,” terang Fifie Polak.
Para penumpang sendiri mengaku sudah mengetahui bahaya virus Zika, sehingga sebagian besar tidak merasa terganggu dengan adanya pemeriksaan kesehatan mendadak kali ini.
“Saya enjoy dengan hal ini (pemeriksaan mendadak, red). Karena virus Zika memang berbahaya dan patut diantisipasi penyebarannya,” Michelle, salah satu penumpang.
(ibRuhani)
