Boltim, detiKawanua.com – Tahun 2022 Sulawesi Utara (Sulut) menjadi salah-satu Provinsi pilot projeck sensus pertanian. Untuk kabupaten kota, yang mendapat sampling salah-satunya adalah Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), berbasis horticultura, Kecamatan Modayag Barat dan Kecamatan Mooat. Bertempat di Kantor BPS Kota kotamobagu, dilaksanakan Sosialisasi Asistensi Kegiatan Pendataan Statistik Pertanian Hortikultura Sayuran, dan Buah-buahan Semusim (SPH), pada Kamis (16/6/2022).
Kepala Distan Boltim, Mat Sunardi mengatakan, dengan menggunakan Metode CAPIĀ komputer Assisted Personal Interview yang nantinya akan di wawancara CAPI dilakukan dengan bantuan Device Tablet Smartphone) Metode BYOD (Bring Your Own Device), artinya perangkat yang digunakan untuk kegiatan pencacahan disediakan sendiri oleh petugas berbasis aplikasi “Peserta yag hadir diberikan Pengenalan peran aplikasi secara berjenjang yaitu Pusat-Viewer BPS, Ditjen Hortikultura Provinsi-Viewer.
Provinsi memiliki kewenangan tugas yaitu, melihat sampai detail jawaban tetapi tidak bisa melakukan perubahan dan melihat dashboard progres pendataan,” ujar, Sunardi
Untuk kabupaten kota, kata Sunardi Pengolah data Dinas dengan kewenangan tugas yaitu pengawas melakukan pemeriksaan hasil pendataan yang telah diisi oleh pencacah dan melakukan persetujuan (Approval) atau penolakan (Reject) terhadap sampel yang diperiksa.
Dengan kewenangan tugas pencacah melakukan wawancara, kepada responden dan akan menginput data ke dalam aplikasi, untuk memperbaiki guna kelengkapan data yang di Reject oleh pengawas “Langkah dalam mengunduh aplikasi CAPI yaitu koneksi internet perangkat dalam keadaan aktif, kedua, buka browser (Google chrome, Mozilla Firefox, dll) kemudian masukkan alamat URL : https://s.bps.go.id/ics-pro dan pilih installer aplikasi CAPI dan unduh,” jelas, Sunardi.
Untuk penggunaan Login, buka Aplikasi Capi dan masukan username yang pas dan sudah disediakan BPJS Pusat agar, dapat diakses oleh Aplikasi “Sebelum melakukan pengisian kuesioner SPH-SBS dalam Aplikasi, terlebih dahulu melakukan sinkronisasi data di aplikasi. Tujuannya, untuk melakukan pembaharuan daftar sampel yang menjadi tugas pencacah di aplikasi agar sesuai dengan yang ada di pusat,” jelasnya.
Kedepan, setelah sinkronisasi dilakukan kemudian pengisian e-form dimulai dari proses input data di lapangan dengan menggunakan Aplikasi CAPI oleh Pencacah (Mantri Tani), dikirim ke server. Dan selanjutnya, pengawas pengolah data dinas dan memeriksa isian agar dapat di konfirmasi pengawas, melakukan Approve. Kemudian langsung diterima oleh admin kabupaten kota “Imput yang dapat dihasilkan yaitu, dengan diperkenalkannya Metode CAPI, petugas diharapkan mampu untuk beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi, termasuk mampu beradaptasi dengan penggunaan gadget yang akan digunakan untuk pendataan” kata, Sunardi.
Pada kesempatan ini, BPS Kota kotamobagu menyampaikan bahwa Model Pendataan Kuisiner yang awalnya manual, sekarang berbasis aplikasi sehingga lebih efisien.
Sunardi juga menyampaikan, dukungan atas pola baru yang dilakukan oleh tim BPS provinsi maupun BPS Kota Kotamobagu. Menurutnya, sudah saatnya di era sekarang berbasis web dan mengoptimalkan IT.
(Fidh)