Example floating
Example floating
SOSIALBUDAYA

Berkunjung Ke Taliabu, Sultan Ternate Mengaku Bahagia

×

Berkunjung Ke Taliabu, Sultan Ternate Mengaku Bahagia

Sebarkan artikel ini

Sultan Ternate Ke-49, Hidayatullah Syah saat berkunjung ke Taliabu, Maluku Utara. 

Taliabu, detiKawanua.com – Semarak dan meriah masyarakat adat Kabupaten Pulau Taliabu antusias menyaksikan penyambutan Sultan Ternate ke 49, Hidayatullah Syah S.IP, M.AP. Setelah sekian lama berdirinya Kesultanan Ternate baru pertama kali Sultan datang menginjakan kaki di tanah perjanjian Taliabu. Juma’at (24/06/22)

Menurut pantauan jurnalis detiKawanua.com, kedatangan Sultan Ternate tersebut adalah bagian dari inisiatif Kesultanan Ternate untuk bertatap muka dengan komponen dan masyarakat adat di Taliabu.

“Kami sangat bahagia bisa berkunjung ke Taliabu,” aku Sultan Ternate.

Masih lanjut sang Sultan, bahwa upaya yang dilakukan oleh perangkat adat yang telah dilantik Alhamdulillah berhasil menyambungkan silaturahmi kesultanan Ternate dengan masyarakat adat Taliabu. “Kedatangan kami menggunakan kapal dengan rombongan yang juga disertai komandan angkatan laut Maluku Utara, Letnan Kolonel Ridwan Ghani,” tutur Sultan dalam sambutannya.

“Saya sampaikan bahwa masyarakat adat harus diakui, termasuk soal tanah adat yang sejak awal dilegitimasi oleh negara, jadi tanah-tanah yang diklaim oleh pihak tertentu sebagai tanah negara adalah keliru, kalau dikuasai iya, tapi beralih kepemilikan kepada negara adalah sebuah pernyataan yang tidak tepat,” tegas Jou Hidayatullah.

“Tanah kita harus dijaga demi kelangsungan anak cucu kita, jangan jual sembarang tanah kita kepada pihak asing yang mau mengambil alih dan memonopoli tanah tanah yang menjadi hak masyarakat. Olehnya kita akan berjuang dan melindungi hak-hak adat masyarakat hukum adat di Taliabu,” tutur Sultan ke 49 tersebut.

“Saya ingatkan! Kepada seluruh perangkat adat yang telah dilantik untuk menjalankan amanah yang diberikan untuk menjaga hak-hak adat ditiap-tiap wilayah kekuasaannya masing-masing, apalagi info yang sampai kepada saya bahwa kehadiran investasi yang ada dipulau ini justru terkesan menzolimi hak masyarakat dimana ketika akan melamar pekerjaan kepada perusahaan harus menyerahkan lahannya dulu,” tutup Hidayatullah.

Sekedar informasi bahwa kehadiran sultan beserta rombongan direncanakan bermukim di Todoli selama 3 hari, Dikantor adat desa Todoli. (Fahri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *