Manado, detiKawanua.com – Data Menkes RI, telah menempatkan Sulawesi Utara (Sulut) masuk dalam 10 besar case rate tertinggi AIDS di Indonesia. Terhitung hingga Maret 2016, jumlah yang terinfeksi AIDS di Sulut telah mencapai 1.141 dengan AIDS case rate 48.81. Sementara untuk HIV, yang terinfeksi mencapai 2.811.
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.
Hingga
saat ini, HIV belum bisa disembuhkan, tapi ada pengobatan yang bisa
digunakan untuk memperlambat perkembangan penyakit. Pengobatan ini juga
akan membuat penderitanya hidup lebih lama, sehingga bisa menjalani
hidup dengan normal.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Kepada detiKawanua.com, Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Sulut Jeane Rondonuwu menegaskan, bahwa ini merupakan tanda awas bagi warga Sulut, karena meskipun penanganan medis dapat memperlambat laju perkembangan virus HIV, namun penyakit ini belum bisa disembuhkan.
“Belum ada vaksin dan obat yang efektif bisa mencegah dan mengobati HIV/AIDS maka satu-satunya cara adalah dengan mengkampanyekan pencegahannya kepada masyarakat umum. Rangkaian Hari AIDS Sedunia 2016 ini, FJPI Sulut memilih mengedukasi para remaja,”’ kata Rondonuwu didampingi Sekretaris Hilda Margaretha dan Bendahara Amanda Komaling, Kamis.
“Di sesi kedua Direktur Eksekutif PKBI Sulut Ir Jennifer Mawikere hadir dengan materi ‘Keluarga dan Sekolah Peduli Kesehatan Reproduksi’, dan ‘Penanganan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Sulut’ oleh Sekretaris Komisi Penangulangan AIDS Propinsi Sulut dr MSJ Tangel-Kairupan,” ujarnya, Kamis (01/12)
Selain kegiatan seminar, FJPI Sulut akan menggelar Natal Bersama dengan anak-anak di Pesisir Pantai Bahowo Lingkungan IV Kelurahan Tongkaina pada Senin (05/12) nanti, yang dikemas dalam acara Santa Claus.












