Foto kegiatan PPOB Gathering BPJS Kesehatan Cabang Manado yang dibuka dr Greisty Borotoding dan testimoni pasien penyakit kronis cuci darah peserta BPJS Kesehatan, Ferry Saronsong dan para peserta forum.
Manado, detiKawanua.com – Testimoni/pengakuan salah satu pasien pengguna jaminan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yakni Ferry Saronsong asal Kelurahan Taas Manado dalam pernyataannya didalam forum Payment Point Online Banking (PPOB) Gathering yang diselenggarakan BPJS Kesehatan Cabang Manado, Jumat (06/01), bahwa dirinya hingga saat ini masih dalam penanganan medis untuk lakukan cuci darah rutin yang dalam sebulannya hingga delapan kali cuci darah karena dengan hasil pemeriksaan dokter mengalami penyakit kronis yang disudah empat tahun ini dialaminya.
“Saya bersyukur dengan adanya program pemerintah ini (BPJS) Kesehatan kelas III karena selain dimudahkan dalam pelayanan juga pembiayaan pun mendapat keringanan dalam melakukan cuci darah dan memang ini sangat berguna sekali,” ungkap Ferry.
Diceritakan dirinya yang juga sebelumnya pemegang kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) itu untuk sekarang ini telah dialihkan ke BPJS bahwa, tidak bisa membayangkan seandainya dirinya dalam sebulan itu mencapai delapan kali cuci darah dan tidak menggunakan BPJS Kesehatan (sebagai pasien umum,red) dengan penghasilannya yang pas-pasan sebagai seorang ‘tukang’ pasti sejak empat tahun yang lalu dirinya mungkin telah meninggal dunia.
“Ya, karena biaya satu kali cuci darah itu mencapai Rp 1,3 juta dan kalau sampai delapan kali dalam sebulan bisa berapa banyak uang yang saya harus bayar dan itu saya tidak mampu. Namun dengan adanya BPJS Kesehatan ini saya hanya membayar Rp 25.500 proses cuci darah terus berlanjut hingga sekarang. Jadi memang ini sangat berguna dan baik bagi kesehatan,” terangnya.
Sebelumnya melalui Kepala BPJS Kesehatan Cabang Manado, dr Greisty Borotoding dalam sambutannya mengatakan maksud tujuan dalam kegiatan pertemuan PPOB Gathering yang melibatkan para mitra kerja diantaranya perBank-kan seperti Bank BNI, BRI, Mandiri serta Sulutgo yang bermitra dalam proses transaksi pembayaran iuran serta para kader JKN dan agen PPOB wilayah Manado sebagai petugas pembantu di lapangan dalam mengumpulkan iuran, bahwa diawal tahun 2017 ini dalam rangka mengkoordinasikan bertukar informasi untuk melaksanakan tugas sosial tersebut.
“Kita pada tahun 2017 ini sama-sama bergandeng tangan dalam menyatukan persepsi sebagaimana PPOB ini juga dilaksanakan diseluruh Indonesia. Memang kegiatan ini baru digelar di wilayah Manado yang selanjutnya akan berlanjut ke Kabupaten Kota di Sulut. Untuk di Manado sudah ada 100 agen PPOB di 11 kecamatan yang berperan penting dalam melakukan tugas memaksimalkan pengumpulan iuran (pembayaran BPJS) yang di Indonesia sudah ada sekitar 1.804 agen PPOB,” terang Borotoding.
Dikatakannya, dalam tiga tahun ini pemerintah mempunyai target atau menginginkan jaminan sosial sudah bisa mencover seluruh masyarakat terutama dalam jaminan kesehatan.
Dikatakannya, dalam tiga tahun ini pemerintah mempunyai target atau menginginkan jaminan sosial sudah bisa mencover seluruh masyarakat terutama dalam jaminan kesehatan.
” Kami masih akan terus berupaya di tahun 2017 ini dimana kami BPJS akan melakukan sosialisasi minimal dua kali dalam sebulan di kelurahan. Dimana tiga tugas utama dari BPJS Kesehatan itu merekrut peserta dengan bekerjasama dengan instansi yang memasukan data, pengumpul iuran dan memberikan pelayanan jaminan kesehatan (bukan memberi tindakan kesehatan,red),” ujarnya.
Rep/Editor: IsJo













