Minahasa, detiKawanua.com – Disaat era JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat) merupakan masa yang ditunggu-tunggu bagi masyarakat luas untuk bisa mendapatkan layanan kesehatan secara mudah dan terjangkau.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya angka kunjungan masyarakat yang mendatangi kantor BPJS Kesehatan terdekat, khususnya BPJS Kesehatan Kantor Kota Tomohon.
Di kantor ini rata-rata kunjungan sehari mencapai 70 orang dan bahkan dihari-hari tertentu bisa melebihi, baik itu yang datang untuk mengurus mendaftar peserta baru, perubahan data, permintaan informasi dan penyampaian keluhan.
Dan dengan kunjungan peserta sebanyak ini setiap harinya menjadi tantangan tersendiri bagi Jhony Sagay selaku satpam di Kantor Kota Tomohon BPJS Kesehatan.
Menurut Jhony setiap hari melihat bermacam-macam sifat dan prilaku dari masyarakat yang penanganannya juga harus diselesaikan tanpa memandang usia.
“Ada yang datang dengan sopan santun yang baik dan ada juga yang datang dengan bernada suara keras dan tinggi. Namun semuanya tetap harus dilayani kebutuhannya dengan baik sesuai prosedur dan ketentuan yang sudah menjadi standar seorang satpam dalam melayani” ujar Jhony belum lama ini.
Baginya menjadi Prinsip dalam melayani adalah pelayanan dengan setulus hati dan tanpa pamrih.
Pada saat itu juga Jhony melayani seorang peserta yang berusia lanjut untuk menuruni tangga di depan Kantor Kota Tomohon BPJS Kesehatan. ini menandakan bahwa standarnya seorang satpam dalam melayani tidak melihat usia dan ras. Inilah dasar utama didirikan program JKN-KIS yang menjadi salah satu prinsip utama yaitu gotong royong.
Prinsip gotong royong yang diangkat oleh BPJS Kesehatan menjadi tolak ukur berjalannya program ini karena tanpa adanya sistem gotong royong yang berjalan baik maka program ini juga akan pincang baik halnya dalam pelayanan pada peserta, pelayanan kesehatan di faskes maupun pembayaran iuran.
“Untuk itu mari kita bersama-sama bergotong royong agar semuanya tertolong,” ajaknya. (Baim)