Ratusan ribu warga ‘kota harapan katulistiwa’, tumpah ruah menyaksikan acara pembukan yang berlangsung 2 tahun sekali itu diikuti 34 provinsi dengan jumlah 2500 peserta dan offisial.
Kafilah Sulawesi Utara berkekuatan 30 orang peserta dipimpim Ketua Kafilah Drs Hi Ulyas Taha selaku Sekum LPTQ Sulut, Bendaihara Umum LPTQ Sulut Hi Abubakar Idrus ST, mendapat aplaus dari warga Pontianak ketika defilei berlangsung, Sabtu (29/06/2019).
Kakanwil Kemenag Sulut Dr Hi Abdul Rasyid MAg yang turut serta dalam acara tersebut, berharap kafilah Sulut harus mampu meraih target 3 medali emas.
Gubernur Kalbar dalam sambutannya menargetkan 50.000 hafidz harus ada di Kalbar.
Menteri Agama RI dalam pembukaan mengatakan, mari kita jadikan al-Qur’an sebagai tuntunan anak bangsa sekaligus dijadikan forum silaturahmi bangsa.
Di Kalbar, lanjut menteri, ragam beragama sangat terjaga dengan baik bahkan memiliki sifat toleran yang sangat tinggi.
“Sebagai contoh dalam pelaksanaan STQ ini, toleransi yang dipertontonkan kepada masyakat sangat bagus dan elok,” tegas Lukman Hakim.
Sekarang ini, kata Lukman, perkembangan baca al-Qur’an ada di mana-mana termasuk ada di tv, radio dan di acara-acara lainnya. Karena itu dirinya meminta, jangan al-Qur’an hanya dijadikan sebagai hiasan semata termasuk hanya dipajang di dalam lemari.
“Al-Qur’an adalah nafas kehidupan bangsa ini. Bahkan sekarang ini sudah dijadikan mode sebagai mahar dalam perkawinan,” kata Menteri Lukman.
“Perlu diingat, Indonesia sekarang ini sangat diperhitungkan oleh banyak negara, sebab Indonesia selalu meraih juara di tingkat dunia,” terangnya.
Pembukaan STQ ini, ditutup dengan tembakan 25 kali dentuman meriam kayu yang terbuat dari kayu ulin yang panjangnya hampir 10 meter.