Bolmut, detiKawanua.com – Sepak bola merupakan salah-satu olahraga favorit di dunia. Cukup banyak bintang yang terkenal yang lahir dari olahraga ini, seperti Cristiano Ronaldo, Leonel Messi dan masih banyak lagi.
Tapi kita tidak bisa pungkiri juga bahwa para bintang ini lahir dan menjadi bintang karena di dukung penuh dengan berbagai fasilitas yang memadai seperti lapangan, persediaan bola yang banyak, pelatih, kostum yang bersponsor dan para medis yang ahli. Semua dilakukan untuk menunjang bakat para bintang ini.
Melihat itu semua, tentulah sangat-sangatlah jauh bila dibandingkan dengan para bintang kecil di Desa Ollot 1, Kecamatan Bolang Itang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Para bintang ini mempunyai bakat dan keterampilan yang hampir sama tapi tidak ditunjang dengan fasilitas yang sama. Jangankan pelatih lapangan pun tidak ada. Untungnya, dengan segenap semangat mereka harus lahir jadi bintang kecil saja karena para bintang ini hanya bisa main dibak penjemuran padi digilingan milik salah seorang yang kaya di kampung tersebut.
Tidak hanya itu, kadang kala jika lapangan atau bak yang mereka gunakan untuk bermain itu sedang dipakai untuk menjemur padi oleh warga, terpaksa mereka harus hijrah lagi cari tempat lain. biasanya mereka pindah di kebun dibawah pohon kelapa dekat sungai. Begitulah cara latihan mereka untuk setiap harinya. Maka dari itu, biasanya orang-orang menjuluki mereka “Mandiri Ollot” yang sampai sekarang julukan itu dipakai untuk nama tim desa tersebut.
Pernah dulu mereka ingin ikut kompetisi namun sayangnya mereka tidak punya uang untuk mendaftar, maklum karena tidak ada bos seperti Roman Abramovic yang menangani mereka jadi terpaksa turun kesawah makan gaji memetik padi warga, agar bisa dapat uang untuk mendaftar di kompetisi tersebut. Selama kompetisi masih berjalan dan kebetulan mereka tetap lolos, kegiatan makan gaji disawah tersebut pun masih tetap jalan dan alhamdulillah mereka bisa membeli kostum lengkap dari hasil itu. Dan dengan semangat tersebut akhirnya mereka juga menjadi juara pada waktu itu.
Inilah semangat para mandiri ollot ini, banyak prestasi yang mereka hasilkan dari tempat dimana mereka bermain. Setiap kompetisi yang mereka ikuti hampir semuanya di libas habis, meskipun bukan di ajang bergensi seperti Soedirman Cup dan Indonesia Super League. Mereka hanya ikut kompetisi antar kampung atau biasa disebut Tarkam. Pernah jadi juara di Kecamatan Bolang itang Barat dan juga mewakili Bolang Itang Barat di kompetisi Bupati Cup sekitar tahun 2007-2010 waktu itu.
Afdal atau yang biasa disapa Sebe, salah satu toko pemudah Desa Ollot 1 menuturkan generasi sepak bola di desa ini sampai kapanpun tidak ada pernah lupa dengan semangat para “Mandiri Ollot”. karena itu sudah diketahui dan menyebar di Desa tetangga atau di Kecamatan Bolang Itang dan mungkin di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. “Mandiri harus terus ada,” ujarnya.
Itulah segelintir kisah di balik desa ini. Sekali lagi semua tercipta dari sini dari jemuran padi dan dibawah pohon kelapa bukan dari fasilitas seperti layaknya.
“Kami bangga ada disini. Lahir sebagai bintang kecil dengan harapan besar kami akan lalui itu. Indonesia lagu kita masih tetap sama “Indonesia Raya” dan “Merah Putih” Hormat kami juga masih milikmu,” ujar ikra salah satu pemerhati bakat anak-anak di Desa Ollot 1. (Reza Puasa)