Gubernur (Kopergub) yang mengalami kredit macet guna melunasinya.
Gubernur mengatakan, keberadaan Kopergub merupakan bagian dari kesejahteraan pegawai, tapi kalau pengembalian pinjaman mengalami kemacetan seperti sekarang, dengan sendirinya akan merugikan usaha simpan pinjam yang ada.
“Saya juga akan mendorong perbankan di daerah ini untuk menopang setiap usaha koperasi yang ada termasuk Kopergub, sehingga usaha-usaha koperasi ini ke depan akan berkembang,” terang Dondokambey yang juga selaku Pembina Kopergub ini, sembari mengingatkan, ke depan pengurus juga mau menurunkan bunga pinjaman sehingga bisa sejalan dengan program Presiden Jokowi.
Sementara untuk penguatan modal, Dondokambey minta pengurus Kopergub supaya membuat terobosan mencari modal dari luar, jangan hanya berharap pada usaha simpan pinjam saja. “Begitu pula dengan sisa hasil usaha (keuntungan) sebaiknya tidak setiap tahun dibagikan kepada anggota, akan tetapi dijadikan modal untuk pengembangan Kopergub itu sendiri, nanti tahun berikut baru dibagikan,” terang Gubernur.
Sebelumnya, Ferdinand Mewengkang mengatakan, “Maksud pertemuan ini untuk meminta kesediaan Bapak Gubernur membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-37 Kopergub yang akan berlangsung akhir Maret 2016 mendatang,” jelas mantan Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Sulut.
Kepada Gubernur, Mewengkan juga tak lupa menjelaskan, keberadaan Kopergub sampai saat ini anggotanya berjumlah 3 ribu lebih, sedangkan kredit macet mencapai 1 Miliar, beberapa penyebabnya antara lain karena gaji pegawai banyak yang sudah dipotong lewat Bank. Sementara terkait permodalan Ketua Komisi I Deprov Sulut ini mengakui pihaknya masih kekurangan modal. “Kami ingin menjadi partner Pemprov untuk pengadaan barang dan jasa,” ujarnya.
Turut hadir Wakil Ketua Drs GAM Saroinsong, Sekretaris Drs Jantje Sumual, Sekretaris Pengawas Sherly Suak, serta pengurus lainnya.