BOLTIM, detiKawanua.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) kembali memastikan adanya ketersediaan obat untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat di tahun 2025.
Hal ini buktikan dengan adanya kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Monitoring Evaluasi (Monev) dan Pelaporan Ketersediaan Obat yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) dan dibuka secara langsung Bupati Boltim Oskar Manoppo, SE, MM, bertempat di Hotel Quality, Kota Manado, pada Rabu (02/07/2025).
Kegiatan ini merupakan upaya kontrol Dinkes Boltim untuk menjaga ketersediaan obat di semua layanan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang ada di Kabupaten Boltim.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa ketersediaan obat yang memadai baik jumlah, jenis, maupun mutu, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari mutu dan kualitas pelayanan kesehatan.
“Kita menyadari bahwa sebaik apapun tenaga medis dan fasilitas kesehatannya, jika tidak ada ketersediaan obat maka pelayanan kesehatan tudak akan efektif sehingga berdampak pada keselamatan pasien,” ujar Bupati.
Bupati berharap, kegiatan ini bisa menghasilkan data dan informasi terkait ketersediaan obat di seluruh faskes. Sehingga bisa membuat kebijakan yang tepat sasaran, termasuk dalam hal peningkatan kapasitas SDM bagi tenaga lapangan. Bupati juga menyinggung tentang ketersediaan anggaran dalam kaitannya dengan bidang kesehatan.
“Bahwa memang ketersediaan obat merupakan persoalan menyeluruh. Ada sistem dan juga persoalan anggaran dan Insyah Allah anggarannya akan tetap dipenuhi. Obat-obat yang dominan dibutuhkan akan dipenuhi supaya tidak ada pelayanan yang terkendala,” kata Bupati.
Untuk itu, Bupati menegaskan kepada kepala Puskesmas yang menjadi peserta Rakor, agar semua Puskesmas harus memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat karena banyak keluhan publik yang muncul termasuk melalui media sosial.
“Jadi, pelayanan kesehatan harus ditingkatkan, karena disitulah nilai bapak-ibu. Pengabdian bapak-ibu adalah segala-galanya. Persoalan kecil tapi kalau tidak diatasi akan menjadi besar. Apapun persoalannya dalam pelayanan di Puskesmas, segera komunikasi agar masalah bisa diatasi,” tegas Bupati.
Untuk diketahui, Rakor diikuti staf Dinkes Boltim, Kepala dan tenaga medis Puskesmas se-Boltim, dan tenaga farmasi. (Billy Mokodompit)