Menurut Sualang yang juga adalah Wakil Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Manado, sebenarnya tidak ada pergantian/perubahan slogan. Namun, kata Sualang, yang ada hanyalah sebuah kalimat penyemangat untuk memajukan Provinsi Sulut dalam hal pembangunan, serta meningkatkan kerukunan antar umat beragama.
“Untuk memajukan suatu daerah, tiap pemimpin mempunyai karakter masing-masing. Dan apa yang diucapkan oleh Wagub saya kira sah-sah saja. Setahu saya, Pak Gubernur dan Wagub ingin membuat perubahan baru demi memajukan Sulawesi Utara ke arah yang lebih baik lagi. Mereka mempunyai niat baik, khususnya di bidang pembangunan dan kerukunan antar umat beragama,” kata Sualang belum lama ini.
Slogan “Torang Samua Basudara” yang diketahui telah tenar hingga ke pelosok dunia, dinilai Sualang erat kaitannya dengan slogan “Torang Samua Ciptaan Tuhan” yang dilontarkan Wagub Sulut. Sehingga, jelas Sualang, bersikap arif dan bijaklah ketika memaknai kedua slogan tersebut.
“Slogan Torang Samua Basudara jika dikaji secara mendalam, spesifikasinya lebih condong ke sesama manusia. Sedangkan Slogan Torang Samua Ciptaan Tuhan, selain dimaksudkan kepada sesama manusia, juga mencakup bumi, langit, serta semua makhluk yang ada di muka bumi tempat manusia berpijak. Menurut saya maknanya sangat luas dan mendalam. Dalam pandangan saya, keduanya mempunyai kolerasi demi mewujudkan cita-cita luhur umat manusia. Janganlah dipermasalahkan. Apalagi diperdebatkan,” jelas Sualang dengan bijak.
Untuk diketahui, saat ini warga Sulut khususnya yang tinggal di Kota Manado, ramai memperbincangkan slogan “Torang Samua Ciptaan Tuhan” yang diucapkan Wagup Sulut pada saat Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Manado ke-393.
(v1c)