Kepala Badan Pengelola TNB Manado KLHK, Ari Subiantoro.
Manado, detikawanua.com – Ada sekitar 6 boat yang mengangkut turis kebanyakan asal Tiongkok pada beberapa hari lalu, terungkap melakukan pencegahan masuk ke wilayah Taman Nasional Bunaken (TNB) Manado, hal itu dikarenakan ke 6 boat itu mereka tidak membayar uang masuk sebesar Rp 150 ribu.
Informasi yang dirangkum detikawanua.com dalam rapat koordinasi terkait retribusi dan sampah yang dipimpin Asisten II, Sanny Parengkuan diruang WOC Kantor Gubernur pada Senin kemarin, hal itu memicu terjadinya kekecewaan dari para wisatawan yang ingin masuk karena sebelumnya dari informasi yang beredar kepada para turis itu masuk gratis ke Bunaken,
Kepala Pengelola Badan Taman Nasional Bunaken (BTNB) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ari Subiantoro pun membenarkan adanya penolakan itu.
“Iya itu karena belum bayar jadi dicegah untuk masuk. Nanti kami cek lagi pperkembangannya. Penagihan retribusi (150 ribu,red) itu sudah sesuai dengan peraturan pemerintah. Dan untuk keuangannya kami langsung setorkan ke Kementerian langsung, tidak ada yang pada kami,”ungkap Ari.
Sementara itu Kadis Pariwisata Sulut, Happy Korah mengatakan, bahwa sebenarnya kewenangan pengelolaan TNB itu dibawahi taman nasional, dan pihaknya tidak bisa melakukan apa-apa, hanya sebatas memfasilitasi dan mendorong kemajuan dari TNB.
“Kami berkeinginan mereka (turis,red) bisa masuk gratis, tapi ini adalah aturan. Mungkin sudah mengusulkan pembatalan PP tersebut karena ada info tinggal ditandatangani saja,”ujarnya.
Diketahui hingga Senin kemarin tercatat sudah ada total sebanyak 2.568 turis Tiongkok yang berkunjung ke Manado dalam selang waktu mulai tanggal 4 Juli 2016. Dimana untuk 1.500 turis sudah kembali, tersisa 814 turis di Manado. Adapun dalam sehari ada 3 kali flight dalam sehari, dalam satu kali flight itu sekitar 200 turis, jadi kalau dalam sebulan ini bisa mencapai 7.000an turis.
Rep/Editor: IsJo