Example floating
Example floating
Example 728x250
HEADLINEMINAHASA TENGGARAPOLITIK/PEMERINTAHANSULAWESI UTARA

Wagub Kandouw : Mari Jaga Sulut Jadi Taman Sari Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

×

Wagub Kandouw : Mari Jaga Sulut Jadi Taman Sari Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Sebarkan artikel ini

Sulut, detiKawanua.com – Ditengah kesibukan yang padat Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Utara (Sulut) Drs. Steven Kandouw menyempatkan diri berbaur bersama Jemaat GMIM Syalom Tondanouw, Minahasa Tenggara (Mitra), Selasa (04/12/23).

“Puji Tuhan saya boleh hadir beribadah bersama dengan jemaat Tondanouw ini. Merayakan Natal bersama-sama jemaat GMIM Syalom kaum Bapa. Senang sekali beribadaha di sini,” aku Wagub Kandouw.

Kesempatan itu, Wagub Kandouw menyalurkan bantuan untuk Rumah Ibadah. “Ini merupakan komitmen Pemerintah, bahwa gereja adalah salah satu soko guru, adalah tiang penopang jalannya pemerintahan, dengan asumsi apapun kinerja, apapun output dan outcome pemerintah tapi kalau tidak dibantu oleh tokoh-tokoh religi, susah,” ujar Kandouw.

Ia menyebutkan, Sulut terdapat 6000 Gereja dan Masjid, “Gereja ada 4000, dan kita merasakan betul bagaimana kontribusi luar biasa dari gereja ini, segala program, segala kebijakan, kalau tidak direspon dengan baik oleh gereja, ini repot. Dan Puji Tuhan kami merasakan bagaimana sinergi selama ini bisa membantu kita,” ungkap Kandouw.

Harapannya, lanjut Kandouw, di Bulan Desember ini dan seterusnya sinergitas tetap dijaga.

“Mari Kita tunjukan bahwa Sulut ini adalah laboratorium kerukunan. Pasti banyak iri dengan keberadaan kita, sehingga banyak yang coba menyulut, termasuk kejadian sebelum ini, di Bitung dan lain-lain. Setelah dielaborasi ada yang kompor-kompori,” sebut Kandouw.

“Setelah kita lihat kok bisa bersamaan acaranya, pada hal di Manado, malam sebelumnya, 5000 ribu orang, tidak ada masalah apa-apa. Pada hal kita semuakan sudah tau koridornya, sudah tau kisi-kisinya. Yang muslim silahkan beribadah, yang nasrani silahkan, bahkan di Bolmong yang hindu silahkan, yang penting jangan mengganggu,” tambah Wagub.

Menurutnya, hal ini jadi worning untuk semua. Karena kedamaian itu mahal, stabilitas itu tidak bisa di beli dengan uang.

“Torang harus terus jaga Sulut jadi taman sari kehidupan berbangsa dan bernegara. Pesan saya, gereja yang besar berbanding lurus dengan kemegahan gereja, dengan torang p nilai di mata Tuhan. Untuk apa gereja besar, tapi tidak menjadi sumber cinta kasih, selalu saya ulang-ulang. Untuk apa gereja besar kalau tidak jadi harapan untuk jamaahnya. Harapan untuk hidup yang lebih baik, harapan untuk keluar dari kemiskinan. Keluar dari keterbelakangan. Gereja Harus hadir, berkontribusi,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *