Sulut, detiKawanua.com – Gerakan Pangan Murah (GMP) terus didorong oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut mengingat situasi Nasional, termasuk Sulut harga bahan pokok (Bapok) cenderung naik.
“Sudah bukan rahasia umum, di Republik ini termasuk di Sulawesi Utara, Minahasa Tenggara harga bahan pangan di tingkat pasaran itu cenderung naik. Dan ini Fenomena Nasional,” ujar Wakil Gubernur (Wagub) Drs. Steven Kandouw saat memantau langsung GPM di Kabupaten Minahasa Tenggara, Rabu (15/11/23).
Dikatakan Wagub Kandouw, hal ini atas arahan dari Gubernur Olly Dondokambey. “Jadi Pak Gubernur memintah Pemerintah Kabupaten/Kota untuk hadir di tengah-tengah masyarakat dengan jalan menyediakan harga pangan dengan harga terjangkau, murah, dibawa harga pasaran,” imbuh Kandouw.
Kandouw mencontohkan harga beras yang disediakan di GPM jauh dibawa harga pasaran. “Contoh beras, sekarang 15.000/1 Kg, di sini dijual 10.000/1 Kg. Ini sangat membantu masyarakat,” ungkap Kandouw seraya menegaskan, selisa harga Rp. 5.000 rupiah mungkin bagi yang lain itu sediki, tapi bagi masyarakat itu sangat banyak.
Lanjut Kandouw mengungkapkan, wajib hukumnya Pemerintah untuk hadir di tengah masyarakat.
“Bahkan kemarin Rapat dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, semua yang mendapatkan Dana Intensif Daerah (DID), semua dananya itu dipergunakan untuk menjaga ketahanan pangan, stabilitas, menjaga jangam sampai inflasi naik, Apa lagi memasuki Nataru (Natal dan Tahun Baru),” imbuhnya.
Hal ini kata Wagub Kandpuw, supaya betul-betul masyarakat terbantu. “Muda-mudahan ini tidak pertama dan terakhir, bisa berlangsung terus torang pe gerakan untuk menydiakan pengan murah bagi masyarakat,” tegas Wagub Kandow.
