Sulut, detiKawanua.com – Fenomena babi yang mati dan dibuang sembarangan dibeberapa lokasi di provinsi Sulut membuat masyarakat mendadak takut makan daging babi. Ditambah lagi pedagang babi menjual murah di beberapa daerah Provinsi Sulut.
Hal tersebut menjadi perhatian Anggota Komisi I DPRD Sulut Herol Vresly Kaawoan (HVK). Menurutnya, ini menjadi tanda warning buat masyarakat Sulut dan pemerintah provinsi, terlebih dinas peternakan dan semua stekholder terkait.
“Apa ternak babi di Provinsi sulut sudah terkena virus ASF? sampai daging babi banyak mati dan di jual murah!,” kata HVK, Sabtu (22/07).
Ia mengungkapkan, beberapa bulan lalu terinformasi ada beberapa mobil yang memuat daging babi dari daerah pandemi Virus African Swine Fever (ASF), kemudian menjual daging tersebut di daerah Minahasa Raya.
Sabagai Wakil Rakyat Provinsi Sulut dapil Minahasa-Tomohon, HVK mendorong dinas dan semua steakholder terkait membuat tim kecil melihat fenomena yang terjadi ini, dan melaporkan dengan benar kepada Gubernur dan wakil Gubernur Apa yang sebenarnya terjadi dan jangan membuat laporan yang tidak sesuai realita terjadi di lapangan.
“Kalau memang Ternak babi di Prov sulut sudah terjangkit Virus (ASF), usul konkrit saya kiranya pemerintah provinsi, semua Dinas/Badan yang terkait mencarikan solusinya atau mengganggarkan di APBD Perubahan tahun 2023,” ucap HVK.
“Pertama, anggaran tersebut membeli vaksin dan diberikan kepada seluruh peternak babi. Kedua, kerjasama dengan Dinas/Badan di kab/kota membuat lubang pembuangan daging yang terdampak. Ketiga, membantu peternak babi yang terdampak, apa dengan mengganti/memberikan bibit ternak babi yang sehat atau memberikan ternak ayam dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Legislator Partai Gerindra ini pun yakin Pemerintahan Provinsi Sulut dibawah kepemimpinan Olly Dondokambey dan Steven Kandouw (OD-SK) mampu mencarikan solusi untuk menjawab keresahan di masyarakat terkait virus ASF.
“Kami yakin dengan kepiawaian Gubernur dan Wakil Gubernur sulut bisa mencarikan solusi dengan cepat terkait Fenomena yg terjadi saat ini,” tandas Ketua Asosiasi Pedagang Antar Pulau Sulut.
Enda
Babi Mendadak Mati dan Dijual Murah, Ini Tanggapan Herol Kaawoan
