Manado, detikawanua.com –Pasca pelaksanaan operasi pemisahan terhadap kembar siam asal Minahasa Joana Lumowa dan Jofelin Lumowa, Pangdam XIII/ Merdeka, Mayjen TNI A. Denny Tuejeh merasa terharu dan senang atas kinerja Tim Medis.
Operasi yang digelar di RSUP Prof Dr Kandou Manado, pada Kamis, 21 April 2022 bisa berjalan lancar selama 3 jam yang melibatkan 67 Dokter dan Tenaga Medis yang berasal dari RSAD Gatot Subroto.
Hal tersebut disampaikan Pangdam XIII/ Merdeka Mayjen TNI A. Denny Tuejeh dalam konferensi pers yang semuanya berawal dari informasi yang didapatkan oleh Danrem 131/Stg Brigjen TNI Brigjen TNI Mukhlis S.Ap., M.M saat melakukan kunjungan kerja bersama Pangdam XIII/Merdeka di wilayah Kodim 1302/Minahasa.
Dimana Danrem 131/Stg kala itu melihat secara langsung kondisi dari kedua bayi tersebut. Sebagai seorang ayah dari para Prajuritnya Danrem 131/Stg lantas langsung mengambil langkah untuk berkoordinasi dengan pihak RSPAD Gatot Soebroto.
Lebih lanjut Pangdam menjelaskan bahwa usai berkoordinasi dengan tim medis RSPAD Gatot Soebroto, Danrem 131/Stg langsung melaporkan hal tersebut kepada dirinya dan langsung ditindaklanjuti dengan melanjutkan laporan kepada Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Setelah menerima informasi dari Pangdam XIII/Merdeka terkait kondisi sang bayi, Kasad sangat antusias dan memberikan support serta perhatian khusus bagi Joana dan Jofelin hingga pada saat Kasad melaksanakan kunjungan kerja di wilayah Kodam XIII/Merdeka,
Jenderal Dudung sendiri sempat meluangkan waktu khusus saat kunjungan kerja di Manado, untuk menjenguk guna melihat secara langsung kondisi dan perkembangan dari kedua bayi tersebut.
Pangdam juga menjelaskan bahwa saat berdiskusi dengan Kasad, Pangdam meyakinkan kepada Jenderal Dudung, untuk melaksanakan operasi di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dikarenakan perkembangan sejak lahir kedua bayi tersebut sudah dipantau oleh tim medis yang ada di rumah sakit.
Berdasarkan hal tersebut Kasad langsung memerintahkan dirinya untuk melaksanakan koordinasi dengan pihak medis yang selama ini memantau kondisi dari Joana dan Jofelin guna mendiskusikan proses operasi pemisahan tubuh kedua bayi tersebut.
“Begitu saya tahu bahwa mereka kembar siam dan pada saat Kasad ke Manado saya laporkan kepada Kasad kondisi terakhir kedua bayi tersebut. Sebetulnya perintah Kasad waktu itu, dibawa ke jakarta untuk dioperasi di sana akan tetapi kita yakinkan kepada Kasad bahwa sejak kelahirannya Tim Medis telah memantau kondisi si bayi sehingga kasad pun yakin untuk melaksanakan operasi di rumah sakit ini.” ungkap Mayjen TNI A. Denny Tuejeh.
Selanjutnya Pangdam mengatakan atas nama Kepala Staf Angkatan Darat, ia mengucapkan apresiasi dan terima kasih yang tulus serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada suluruh Dokter, Tim Medis dan seluruh pihak yang telah turut serta dalam kesuksesan operasi tersebut.
Di akhir sambutannya Pangdam menyampaikan bahwa kondisi kedua bayi saat ini sudah sadar dan operasi tersebut berjalan normal, Pangdam sangat terharu dan senang usai melihat semangat para tim medis untuk melakukan operasi sebesar ini.
“Saya bukan dokter tapi saya tau ini pekerjaan yang tidak mudah.” Tutur pangdam
“Semua ini berkat Tuhan Yang Maha Kuasa dan Puji Tuhan operasi bisa berjalan dengan baik.” lanjut Pangdam.*b.A