Example floating
Example floating
NUSA UTARASANGIHE

Sejumlah Perahu Nelayan Pecah Dihantam Ombak

×

Sejumlah Perahu Nelayan Pecah Dihantam Ombak

Sebarkan artikel ini

Tahuna, detiKawanua.com – Salah satu  perahu nelayan di pantai Wisata Pananualeng Kecamatan Tabukan tengah peca akibat hantaman ombak sabtu (4/11/21), sehingga pemilik perahu tersebut tidak dapat melaut lagi, Menurut keterangan warga Lukas Nahading, ombak menghantam saat perahu ada di pinggiran pantai. Namun, tiba-tiba gelombang pasang datang. Ombak setinggi lebih dari 1 meter itu menghempaskan semua perahu yang ada.

“Karena berhimpitan pohon kelapa dan pohon nyamplung , perahu akhirnya saling berbenturan dan pecah,” ungkap Lukas, Minggu (5/11/21).

Lukas mengatakan, sejak sepekan terakhir, kondisi cuaca memang cenderung ekstrem. Selain angin kencang, hujan deras dan akibat angin kencang pohon tumbang dan menimpa bagunan pusat kuliner. “Karena cuaca buruk, kami memilih tidak melaut. Tetapi ternyata masih kena imbas juga. Perahu kami dihempaskan ombak tinggi dan akhirnya banyak yang rusak dan pecah,” ujarnya.

Akibat kerusakan tersebut, lanjut Lukas sejumlah nelayan saat ini sibuk memperbaiki perahu. Kerusakan yang diakibatkan hantaman ombak kerusakan nya juga beragam, ada perahu yang mengalami pecah di bagian depan, belakang, samping dan terbela dua “Untuk sementara, kami perbaiki seadanya saja agar perahu bisa segera dipakai melaut,” kata Lukas

Lukas dan sejumlah nelayan lain bersyukur karena terjangan ombak tinggi tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Hanya, mereka harus mengeluarkan uang cukup banyak untuk biaya perbaikan perahu yang rusak. “Mau bagaimana lagi namanya juga musibah. Yang penting kami semua selamat,” ujarnya.

Para nelayan di pantai Pananualeng ini  tidak tau sampai kapan cuaca ekstrem akan terjadi. Namun, berdasarkan pengalaman-pengalaman dari para petua terdahulu hal ini bisa terjadi sampai tiga hari.

Sementara itu mengantisipasi kejadian serupa, para nelayan di pantai Pananualeng kini lebih berhati-hati. Selain mengamankan perahu masing-masing, mereka juga meletakan perahu dengan cara tidak berhimpitan. Dengan demikian, ketika sewaktu-waktu ombak besar datang, perahu tetap aman dan tidak berbenturan hingga menimbulkan kerusakan. (Js)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *