Example floating
Example floating
BOLMONG RAYABOLTIM

20 Unit RTLH Tutuyan Tak Dihuni, Sebagian Dinding Bangunan Roboh

×

20 Unit RTLH Tutuyan Tak Dihuni, Sebagian Dinding Bangunan Roboh

Sebarkan artikel ini

Boltim, detiKawanua.com – Di Tahun anggaran 2018 lalu, Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Bangun 40 unit Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH) melalui Dinas Sosial (Dinsos) Boltim, tepat di desa Tutuyan II kecamatan Tutuyan dan saat ini telah dihuni sekitar 20 Kepala Keluarga (KK). Mirisnya, Puluhan bangunan RTLH tersebut, nampak 6 bangunan pada bagian dindingnya sudah roboh dan mulai rusak.

Salah-satu dari penghuni RTLH Tutuyan bantuan dari pemerintah itu, mengungkapkan bahwa sejak setahun yang lalu, ia bersama keluarga sudah menetap tinggal disitu. Waktu kami pertama tinggal disini, kami mengeluarkan biaya sendiri guna pembuatan kamar, plester dinding, serta pengecoran lantai dan pemasangan jendela. Karena memang bangunanya hanya bangunan biasa saja.

“Waktu itu, setahu saya anggaran pembangunan RTLH ini senilai Rp 17,5 juta per unit. Dengan anggaran sebanyak itu, bangunannya tidak memiliki kamar, lantai masih tanah, dan bahkan dindingnya pun hanya susunan batako yang tidak diplester. Jadi, kami tinggal disini harus mengeluarkan anggaran untuk melanjutkan bangunan yang kami tempati ini. Ukuran RTLH ini hanya 5×6 meter, tanpa dapur” jelas, Rival Paputungan saat ditemui awak media ini, Selasa (7/12/2021) siang tadi.

Lanjut ia katakan, diduga, awal pembangunannya mungkin tidak menggunakan tiang besi sehingga ada 6 bangunan yang sebagian dindinya sudah roboh. “Kalau rasa khawatir pasti was-was, jangan-jangan dinding bangunannya runtuh karena, dari 40 unit RTLH dinilai konstruksi bangunannya sama semua. Namun, mudah-mudahan apa yang kita khwatirkan tidak akan terjadi. Kami juga bersyukur mendapat bantuan ini dari pemerintah” ujarnya, dan turut diiyakan warga lainnya

Pun, meski sudah setahun tinggal di RTLH, ternyata mereka Kepala Keluarga belum memiliki surat kepemilikan lahan atau sertifikat secara sah. “Kami belum memiliki sertifikat soal kepemilikan. Nah, untuk sarana kebutuhan air bersih serta penerangan lampu listrik, itu sudah ada disini, itu dari Dinas PUPR Boltim” terangnya didampingi Kepala Keluarga lainnya, sembari menambahkan, kami minta Dinas terkait untuk upaya peningkatan pembangunan jalan lingkar RTLH karena, dimusim penghujan jalan disini licin dan becek.

Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Boltim, Sofyan Alhabsyi menilai, perencanaan program RTLH kurang pas dan dinilai tidak matang. “Dengan anggaran Rp 17,5 juta maka jelas kualitas bangunan rumah kurang baik. Perencanaan program ini, seharusnya ke rehabilitasi rumah tidak layak huni, bukan membangun rumah baru. Sehingga, jadinya seperti ini. Intinya, kalau perencanaan baik maka dipastikan kualitas dan kuantitasnya baik pula” tegas, Sofyan saat disambangi di kantor DPRD Boltim, siang tadi.

Diketahui, masih sekitar 20 unit RTLH tak dihuni. Sebab, warga yang berencana menempati RTLH tersebut, merasa khawatir adanya sebagian dinding bangunanya roboh.

(Fidh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *