Example floating
Example floating
MINAHASA RAYAMINAHASA SELATAN

Terkait Reshuffle Kabinet di Minsel, SARON : Hormati Hak Prerogatif Bupati

×

Terkait Reshuffle Kabinet di Minsel, SARON : Hormati Hak Prerogatif Bupati

Sebarkan artikel ini

MINSEL, detiKawanua.com – Gaung wacana penggantian pejabat di Kabupaten Minahasa Selatan ditanggapi serius Sandra Rondonuwu STh SH, yang juga merupakan anggota DPRD Sulut Dapil Minsel dan Mitra.

Menurutnya, rolling atau mutasi pejabat merupakan kewenangan Bupati dan Wakil Bupati yang sudah diatur dalam ketententuan dan Perundang-undangan yang berlaku.

Apalagi menurut SARON Reshuffle Kabinet Perubahan ini merupakan yang pertama sejak mereka terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati. Jadi, ini harus dilihat sebagai proses utuh dari sebuah demokrasi politik di Minahasa Selatan.

“Ini sudah merupakan bagian utuh dari proses politik sejak kampanye lalu. Maka ketika kontestasi memenangkan pasangan FDW-PYR maka itu sudah berarti apapun keputusan soal mutasi pejabat adalah konsekuensi dari kemenangan itu. Jadi, The winner takes all. Terserah apa pilihan Bupati,”tukas Sandra Rondonuwu.

Menurutnya, narasi utama sekarang bukan lagi siapa mau jadi apa. Tapi siapa melakukan apa. Isu utama adalah, apakah pejabat itu mampu mewujudkan atau menerjemahkan visi-misi FDW-PYR waktu kampanye lalu.

“Yang paling penting sekarang adalah the right person on the right job. Menurut saya ada tiga hal yakni, integritas, kapabilitas dan loyalitas. Sehingga pejabat tersebut mampu mengikuti irama kerja dari FDW-PYR yang betul-betul pekerja keras,”lanjut Saron.

Bagi Saron, yang tak kalah penting adalah loyalitas pejabat adalah kepada Bupati dan Wakil Bupati, bukan kepada oknum-oknum tertentu. Karena pemerintahan sekarang disebut administrasi FDW-PYR. Yang nanti evaluasi secara umum diatur lewat mekanisme pemilihan kepala daerah nanti pada 2024.

“Karena siapapun pilihan Bupati, itu sudah jadi hak prerogatif seorang bupati. Karena itu harus kita hormati. Maka tidak penting lagi siapa orang itu. Yang penting ya tiga hal itu, integritas, kapabilitas dan tentu loyalitas. Ketika kriteria itu dipakai maka tidak perlu ada polemik. Yang paling penting apakah mereka mampu melakukan perubahan yang dimaksud,” tuturnya.

Ketika ditanya apakah mereka yang benar-benar berjuang untuk FDW-PYR perlu diakomodir, Saron menjawab bahwa pasti Bupati sudah memperhitungkan semua itu. Tapi perlu diingat FDW-PYR kini Bupati seluruh rakyat Minsel. Bukan cuma bupatinya golongan tertentu.

Karena itu, menurutnya masyarakat nanti perlu mengawal. Bila mereka tidak mampu menunjukkan kinerja yang baik maka menjadi kewajiban masyarakat untuk memberi masukan bahkan kritik kepada pejabat tersebut bahkan kalau perlu diberhentikan.
( Vandytrisno/**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *