Minsel, detiKawanua.com – Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Minahasa Selatan sebagai pemangku kepentingan Legislator Minsel dalam membahas setiap program dan penganggaran dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sangat dibutuhkan sehubungan dengan pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2021 bersama Badan Anggaran (Banggar).
Hal ini dikatakan para tokoh masyarakat (Tokmas) yang juga pimpinan beberapa Organisasi Masyarakat (Ormas) dikabupaten Minsel ketua Bangkit Indonesia (BI) Jhony Pojoh dan ketua GMPK Minsel Johny Senduk yang tergabung juga dalam Koalisi Minsel Bersatu (KMB) keduanya sangat mengharapkan ada perhatian khusus soal APBD 2021 di kabupaten Minsel.
“Kami kira sudah tidak ada lagi perbedaan yang mendasari tarik ulurnya Pembahasan mengingat jangka waktu tinggal beberapa hari lagi, ada sanksi administrasi jika tidak selesai, harusnya Para Anggota dewan minsel yang masuk di Badan Anggaran melihat kepentingan rakyat diatas segalanya karena ini komitmen saat dipilih oleh rakyat untuk mengawal, memperjuangkan setiap aspirasi masyarakat,” ucap Johny Senduk
Ketua GMPK Minsel ini mengaku jika sampai batas waktu yang ditentukan bulan Desemeber ini tidak ada titik temu dan kejelasan terkait Pembahasan Banggar untuk APBD tahun 2021 maka Minsel akan kehilangan 50 Miliart Pendapatan nantinya maka yang rugi adalah masyarakat Minsel sendiri.
Setelah bertemu Sekda Minsel Drs Denny Kaawoan, Ketua Ormas BI yaitu Jhony Pojoh dan Ketua GMPK Johny Senduk mengaku hal yang positif disampaikan sekda terkait Program yang sudah dimasukan oleh TAPD harus mengikuti Program kerja dari Pemerintahan yang baru nanti sesuai dengan Visi -Misi dan Sinkronisasi Program dengan Pusat.
“Kalau di Dewan ada 1, 2 Orang yang memiliki kepentingan yang tak sejalan dengan semangat membangun dan mensejahterakan rakyat, harusnya melihat sejauhmana harapan rakyat untuk Minsel kedepan seperti apa, mari bersatu untuk membangun Minsel bukan kepentingan pribadi atau kelompok diatas segalanya padahal masih ada kepentingan yang lebih tinggi yaitu Rakyat Minsel yang Maju, Mandiri dan Sejahtera,” ujar Pojoh.
Kepada media ini Kedua Tokmas harap-harap cemas jika AngDew hanya memikirkan kepentingan pribadi semata, setelah menemui Sekda Minsel dalam penjelasan Kaawoan juga hanya menyerahkan ke pihak Legislatif setiap program yang disusun oleh TAPD sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Eksekutor nanti setelah ini setujui secara cepat dan tepat sasaran serta terarah pada kepentingan Rakyat Minsel kedepan.
Adapun konsultasi KMB ke Pimpinan TAPD diruang kerja Sekda Minsel hadir juga Kepala Inspektorat Minsel Adrie Keintjem bersama Anggota KMB Niko Lonteng. (Vandytrisno)